REFORMASI-ID| Jakarta - Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri menegaskan kembali komitmennya untuk terus berada di garda terdepan penanganan bencana, meski harus menghadapi medan berat, rasa takut, dan kelelahan.
Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk penegasan moral dan semangat Tim SAR Korpolairud yang saat ini berjuang tanpa henti dalam operasi pencarian, penyelamatan, dan evakuasi di wilayah terdampak bencana.
"Di garis depan bencana, Tim SAR Korpolairud berdiri bukan karena kami tidak punya rasa takut atau lelah, tetapi karena kami tahu ada orang lain yang kehilangan lebih besar dari kami," demikian bunyi pernyataan yang dirilis hari ini. Minggu, 7 Desember 2025
"Kami meninggalkan keluarga di rumah, karena di sini ada ayah, ibu, anak, dan saudara-saudara kita yang sedang berjuang menata hidupnya kembali."
Kehadiran personel Korpolairud di lokasi bencana didasari oleh empati mendalam terhadap korban. Meskipun menyadari bahwa upaya yang dilakukan mungkin terasa kecil di tengah besarnya duka, Tim SAR berjanji tidak akan pernah menyerah atau berdiam diri.
"Kami mungkin bukan jawaban atas semua luka, keberadaan kami mungkin terlihat kecil di tengah besarnya duka. Tapi satu hal yang bisa kami janjikan: kami tidak akan diam. We will keep moving, we will keep showing up (Kami akan terus bergerak, kami akan terus hadir), supaya tak ada yang merasa ditinggalkan," lanjut pernyataan tersebut.
Pesan utama yang ingin disampaikan oleh Korpolairud adalah bahwa Negara Hadir, tidak hanya melalui simbol seragam, tetapi melalui setiap tindakan nyata.
"Negara hadir bukan hanya lewat seragam, tapi lewat setiap tangan yang terulur dan setiap hati yang ikut merasakan pedihnya kehilangan."
Tim SAR Korpolairud memahami bahwa tugas ini penuh dengan tantangan fisik dan mental, namun motivasi tertinggi mereka bukanlah penghargaan, melainkan pemulihan dan senyuman masyarakat yang terdampak.
"Letih, perih, dan lelah ini suatu hari akan terbayar. Bukan dengan penghargaan, tetapi dengan melihat satu demi satu saudara kita bisa tersenyum lagi. This too shall pass. The storm will not last forever (Ini juga akan berlalu. Badai tidak akan berlangsung selamanya). Ayo, kita bergandeng tangan, berjuang bersama. Because we are stronger together (Karena kita lebih kuat bersama)," tutup rilis tersebut.
Korpolairud mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu dan bergotong royong dalam proses pemulihan, demi membangun kembali harapan bagi para penyintas. (***)

