REFORMASI-ID | Bekasi - Komunitas Pemulung Bantargebang Sejahtera (KPBS) menyampaikan keprihatinan terkait viralnya video bantuan daging qurban yang dijadikan ladang bisnis oleh oknum di wilayah Bantargebang. Ketua KPBS Narpan yang akrab disapa Apong menyampaikan, dirinya sangat menyayangkan jika pemulung dijadikan obyek demi untuk mencari keuntungan pribadi oknum.
Bantuan daging qurban sebenarnya suatu hal yang sangat diharapkan oleh pemulung sebagai pemenuhan tambahan gizi bagi mereka.
"Keluarga pemulung terutama yang tinggal di gubug-gubug ini sangat jarang bahkan ada yang tak pernah merasakan bantuan daging sapi atau kambing qurban," ungkap Apong.
Namun yang disayangkan, sambungnya, saat ada bantuan daging qurban untuk pemulung malah dimanfaatkan oleh oknum dengan meminta sejumlah uang kepada mereka, itu suatu hal yang dzolim.
Apong yang juga tinggal di antara gubung pemulung ini sangat paham dan ikut merasakan apa yang dialami oleh para pemulung.
Dirinya menyampaikan, seharusnya pemulung ini didampingi, dibina agar mendapatkan kemudahan, bukan malah dimanfaatkan kondisi mereka.
Apong juga berpesan baik untuk Pemerintah maupun swasta agar lebih selektif dalam memberikan amanah bantuan ke pemulung khususnya di wilayah Bantargebang.
Walaupun hanya berbentuk komunitas, KPBS ini telah memliki izin domisili lingkungan mulai dari RT setempat sampai ke Kecamatan Bantargebang.
Hal tersebut sebagai upaya komunitas agar dapat selalu menjalin sinergitas antara para pemulung, masyarakat dan pemerintahan setempat.
Di hari raya Idul Adha 1446 H tahun 2025 M ini, komuntas yang dikomandoi oleh Narpan (Apong) telah dipercaya ikut serta menyalurkan ratusan bungkus daging qurban dari para donatur kepada pemulung dan warga yang membutuhkan di wilayah Bantargebang dan sekitarnya.