REFORMASI-ID| Bekasi - Ketua Komunitas Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan (PRABU-PL) Carsa Hamdani yang sudah bertahun-tahun bersama dengan rekan-rekan Pemuda Desa Burangkeng diantaranya Karang Taruna Desa Burangkeng dan komunitas Jati Bersatu angkat bicara terkait gerakan liar yang mengatasnamakan warga terdampak darurat sampah. Sabtu, 14 Januari 2023.
"Saya sudah menduga dan memperingatkan kawan-kawan yang selama ini berjuang bersama bahwa jika perbaikan Tata Kelola TPA Burangkeng mulai jadi perhatian Pemerintah, maka nantinya kemungkinan akan ada penumpang gelap yang memanfaatkan atas nama warga terdampak TPA Burangkeng," tegas Carsa Hamdani.
Carsa juga menyampaikan, diawal-awal pergerakan, kami sudah sosialisasikan ke publik maupun stakeholder maksud dan tujuan kami. Namun masih ada saja yang belum peduli dan bahkan ada yang mencemooh tanpa memperdulikan perjuangan kami.
"Saat itu kami tetap semangat dan terus mengumpulkan data dan fakta sebagai langkah akademis juga bukti Konkret. Tujuannya agar dapat memberikan solusi kepada Stakeholder untuk segera melakukan perubahan dan perbaikan tatanan sosial masyarakat yang terdampak TPA Burangkeng sesuai dengan Undang-undang," jelasnya.
Dari situ munculah, lanjutnya, Kajian Akademis pengelolaan TPA Burangkeng dari kearifan lokal sebagai bentuk pedoman yang telah kami berikan kepada pemerintah daerah dalam bentuk buku saat ini.
Bukan hanya itu saja, rekan-rekan Pemuda Desa juga terus mengkampanyekan kegiatan positif sosial dan lingkungan bersama komunitas lain di wilayah kami bahkan diluar Kabupaten Bekasi. Tidak sedikit juga rekan Mahasiswa, rekan media dan aktivis lingkungan yang secara swadaya dan tulus bersinergi membantu kami baik moril maupun materiil.
"Sampai saat ini kami masih terus menerima dan terus mengajak diskusi kepada rekan-rekan mahasiswa, aktivis dan rekan media jika ingin berbagi pengalaman dan membantu kami secara terbuka untuk perubahan warga terdampak TPA Burangkeng," ungkap Carsa.
"Jejak digital juga kami selalu simpan untuk mengingat perjalanan kawan-kawan dalam perjuangannya yang sejak sekian lama membantu warga berupa gerakan sosial di sekitar TPA Burangkeng," ucapnya.
"Dengan kondisi TPA Burangkeng yang kritis saat ini, sangat dibutuhkan adalah solusi bukan provokasi yang justru menciptakan konflik baru. Jika kita bicara akademisi, maka kita bicara sistem, jika kita bicara teknis maka kita praktekan," paparnya.
Masih menurutnya, jika gerakan tanpa ada tendensi maka perbaikan TPA Burangkeng akan segera nyata dan berhasil, bukan malah memanfaatkan kekacauan untuk mengambil keuntungan.
"Menurut informasi, akhir-akhir ini muncul gerakan baru diwilayah TPA Burangkeng yang mengatasnamakan warga. Jika memang ada gerakan baru dan itu benar mengatasnamakan atau mewakili masyarakat khususnya warga sekitar TPA Burangkeng, maka setidaknya pihak Karang Taruna, komunitas lokal, RT, RW, bahkan warga sekitar TPA Burangkeng mengetahui sehingga kami semua juga akan membantu sepenuhnya jika gerakan itu positif sebagai penyalur aspirasi warga dan dampaknya bisa membantu masyarakat di sekitar yang terdampak TPA Burangkeng," katanya.
Ia juga melanjutkan, banyak warga yang tidak mengetahui adanya gerakan tersebut dan bahkan membuat warga menjadi resah. Tanpa sosialisasi panjang atau setidaknya ada fakta konkret siapa yang terlibat dan apa yang telah diperjuangkan, menjadikan gerakan tersebut seolah gerakan separatisme memecah belah warga.
Yang anehnya lagi, tegas Carsa, gerakan ini seperti memanfaatkan momentum yang selama ini sudah bertahun-tahun diperjuangkan oleh para pemuda lokal baik komunitas PRABU-PL, Karang Taruna Desa Burangkeng, dan Komunitas Jati Bersatu yang sesungguhnya di masyarakat sekitar TPA Burangkeng sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut. Ada segelintir oknum yang memanfaatkan kekacauan, sangat disayangkan.
Sekali lagi Carsa menegaskan, diduga ada gerakan provokatif dengan sengaja memancing di air keruh dengan mengatasnamakan warga sekitar TPA Burangkeng, yang warga sekitar justru tidak tahu-menahu adanya gerakan tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan jika memang ada Provokator membuat Kerusuhan dan melakukan Penghasutan yang sengaja mengadu domba warga sekitar TPA Burangkeng, maka itu bahaya dan kami harap para penegak hukum dapat membaca dan menganalisa itu sebagai pengganggu stabilitas keamanan wilayah kami," pungkasnya.
(Red)