Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Pemerintah Kabupaten Bekasi Dianggap Tidak Mampu Atasi Masalah di TPAS Burangkeng




REFORMASI-ID|Kab. Bekasi - Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng yang menampung seluruh sampah Kabupaten Bekasi dianggap sudah tidak layak dan menjadi masalah tersendiri bagi warga sekitar. Rabu, 21 September 2022.

Pemerintah Kabupaten Bekasi yang dianggap  bertanggungjawab akan segala permasalahan yang terjadi di TPAS Burangkeng masih belum mampu memberikan solusi terbaik untuk warga sekitar.

Salah satunya M. Hatta warga sekitar yang merupakan sesepuh setempat terlihat mengeluhkan kondisi jalan umum yang macet dan menimbulkan bau tak sedap akibat truk sampah yang sedang antri ingin membuang sampah.

Saat dikonfirmasi media dilokasi pertigaan jalan TPAS M. Hatta mengatakan, saya atas nama warga Desa Burangkeng, menganggap pemerintah Kabupaten Bekasi tidak mampu mengatasi segala permasalahan yang ada di TPAS Burangkeng.



"Seharusnya di TPAS ini ada penataan zona satu, dua, tiga dan seterusnya, kolam licit zona satu, dua, tiga dan seterusnya, yang berfungsi untuk penyaringan air limbah," ujarnya.

"Boro-boro kolam licit, aktivitas jalan umum saja tertutup macet mobil sampah yang beraktivitas di TPAS dengan bau yang luar biasa, ditambah lagi untuk saluran air kali Burangkeng, dari ujung batas Cisalak sampai Burangkeng itu sudah longsor, tertutup total oleh sampah," ucapnya dengan nada kesal.

"Kenapa Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak ambil tindakan, padahal sudah beberapa tahun yang lalu TPAS Burangkeng dinyatakan Overload," jelasnya.

Belum lagi, tambahnya mempertegas, kekurangan alat berat yang bisa menghambat pekerjaan, ini tidak diperhatikan.

"Saya mohon kalau memang Burangkeng masih dibutuhkan untuk TPAS se-Kabupaten Bekasi, segera diselesaikan segala permasalahan yang ada dan tinjau kembali kelayakannya," imbuhnya.

"Setiap pejabat datang timbang survai saja yang menurut pandangan saya cuma ajang pencitraan, karena sampai saat ini belum ada satu pun solusi untuk TPAS Burangkeng, bahkan ada satu pejabat datang meninjau dihari Minggu yang bukan hari kerja dan tidak ada aktivitas, buat apa? mana tau kendala yang terjadi di hari kerja seperti apa?," katanya dengan nada kecewa.

"Saya masyarakat sebagai korban pencemaran lingkungan, jadi saya mohon untuk pemerintah lebih memperhatikan lagi permasalahan yang ada di TPAS Burangkeng ini, dalam waktu dekat saya juga akan layangkan surat terbuka untuk Bupati Bekasi, saya berharap kepada Bupati Bekasi dan para pejabat terkait bisa memberi solusi untuk segala permasalahan yang ada," pungkasnya.

Dilokasi yang sama Enday Ketua RT. 001, RW. 005, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi didampingi beberapa warga mendatangi TPAS Burangkeng.

"Untuk Pemda Kabupaten Bekasi kalau tidak bisa mengurus TPAS mending tutup saja TPAS nya," tuturnya.

"Saya warga Kota Bekasi sangat terganggu sekali dengan aktivitas ini, besok kalau masih seperti ini, akan saya tutup akses jalan mobil sampah yang menuju TPAS Burangkeng," tegasnya.

Karena, ucapnya menutup pembicaraan, aktivitas mobil sampah sudah mengganggu warga saya, macet antrian mobil sampah sampai diwilayah saya, sudah macet, tetesan air lindi (air sampah-red) yang jatuh kejalan menimbulkan bau yang luar biasa, belum lagi banyak belatung, jadi tolong dibenahi semuanya.

(Red)