Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

KKN IPB Tanam Kencur di Desa Burangkeng



REFORMASI-ID | Kabupaten Bekasi - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang beranggotakan sepuluh mahasiswa melakukan kegiatan penanaman benih kencur di lajur lahan pipa gas di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Selasa (20/07/2022).

Kegiatan ini bekerja sama dengan empat stakeholder yang berada di Desa Burangkeng, terdiri dari Taruna Tani Desa Burangkeng, Bhinmaspol setempat, UPTD TPA Burangkeng serta masyarakat pelaku usaha tani di Desa Burangkeng.

Dipilihnya lajur lahan pipa gas sebagai tempat menanam bibit kencur, agar bermanfaat untuk  masyarakat sekitar.

Lahan jalur pipa gas diipilih masyarakat karena mereka tidak memiliki lahan sendiri maka masyarakat setempat memanfaatkan lahan tidur yang tidak terpakai salah satunya di pipa gas.

Untuk menanam tanaman kencur, digunakan bahan-bahan yang sudah disediakan hasil kolaborasi antara empat stakeholder yang ada, yaitu berupa polybag, bibit kencur, dan sekam.

Dalam proses penanaman kencur, mahasiswa KKN-T IPB di Desa Burangkeng juga berinisiasi dalam pengajuan pupuk organik hasil pengolahan di UPTD TPA Desa Burangkeng. 

Selain itu mahasiswa KKN-T IPB juga melakukan uji kandungan terkait komposisi pupuk organik tersebut agar dapat dipasarkan secara luas yang akan dikelola oleh kelompok tani setempat.

Untuk langkah awal dilakukan pencampuran media tanam (pupuk organik) dengan sekam. 

Kemudian mengisi polybag yang telah disediakan dengan campuran media tanam dan sekam tadi. Lalu menanam bibit kencur ke dalam polybag tersebut kemudian tunggu beberapa hari sebelum dilakukan penyiraman.

“Saya berharap kegiatan ini akan memberikan motivasi bagi para generasi muda untuk lebih memanfaatkan lahan di Indonesia," ujar Kang Dayat selaku pemilik lahan tempat penanaman bibit kencur yang berlokasi di Desa Burangkeng.

"Kalaupun bukan kita siapa lagi yang akan meneruskan warisan nenek moyang kita sebagai para petani,” pungkasnya. 

(red)