Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Carsa Hamdani Ketua Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan Angkat Bicara Terkait Penutupan TPS liar di Bantaran Kali CBL



REFORMASI-ID | Kab. Bekasi - Menyikapi ramainya pemberitaan mengenai penutupan tempat pembuangan sampah (TPS) liar di Bantaran kali CBL (Cikarang, Bekasi, Laut), Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Carsa Hamdani Ketua Persatuan Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan (PRABU-PL) dan juga pemerhati lingkungan, angkat bicara. Sabtu, 29 Januari 2022.

Dalam keterangan tertulisnya Carsa Hamdani menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi langkah positif pemerintah dalam menertibkan sampah-sampah liar di Kabupaten Bekasi. 

"Kegiatan tersebut sebagai salah satu wujud peran stakeholder dalam  melakukan upaya perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup," ucapnya.

Namun, lanjutnya, perlu kita garis bawahi bahwa sampah-sampah liar yang di tertibkan tersebut harus benar-benar dikelola dengan baik. Jangan hanya menyelesaikan masalah lama menjadi masalah baru.

"Seperti contoh penutupan Pembuangan sampah liar di bantaran kali CBL beberapa hari yang lalu, harus juga dilanjutkan dengan kajian secara mendalam tentang dampak lingkungan, sosial dan ekonominya. Jangan sampai tujuan mulia para pemangku kebijakan itu menjadi bumerang ke masyarakat," jelasnya.

Menurut Carsa Hamdani,  yang paling penting saat ini adalah pemerintah daerah harus segera memperhatikan kondisi TPA Sampah Burangkeng yang semakin hari semakin memprihatinkan. Kenapa, karena jika semua TPS liar di Kabupaten Bekasi sudah di tertibkan, maka semua sampah akan di kelola di 1 titik yaitu di TPA Burangkeng yang resmi milik Pemkab Bekasi. Dengan kondisi TPA Burangkeng yang sudah overload, tumpukan sampah yang semakin menjulang tinggi dan rawan longsor, ditambah tiap harinya terjadi antrian panjang truk sampah  menjadikan PR serius bagi Pemkab Bekasi yang belum terpecahkan.

"Semua itu akan menjadi dilema jika sampah-sampah liar yang ditertibkan lalu di bawa ke TPA Burangkeng namun disitu tidak ada pengelolaan yang koperhensif, modern dan skala besar. TPA Burangkeng sangat butuh solusi secara cepat dan tepat agar tidak menjadi masalah baru kedepannya," tutupnya.
(Red)