REFORMASI-ID | Kab. Bekasi - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) adakan vaksinasi nasional yang berlokasi di Tol Cimanggis-Cibitung, Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kab. Bekasi. Kamis 30 September 2021.
Acara tersebut dihadiri oleh Dani Ramdan Pj Bupati Bekasi, Letkol. Kav. Tofan Tri Anggoro Dandim 0509/Kab. Bekasi, ketua DPD HIPMI Jawa Barat beserta jajaran, ketua HIPMI Kab. Bekasi beserta jajaran, Lettu Sayute. P. Danramil 06/Setu beserta jajaran, jajaran Polsek Setu, Joko Dwijatmoko Camat Setu, Nemin bin H. Sain Kades Burangkeng, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen pendukung acara tersebut.
Dari pantauan media, vaksinasi yang dihadiri ribuan peserta berjalan lancar walaupun dipenghujung acara sebagian warga melakukan aksi damai meminta Pj Bupati Bekasi lebih memperhatikan warga yang tinggal disekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng.
Dalam aksinya, Carsa Hamdani salah satu warga Desa Burangkeng, menyampaikan," Kami sudah puluhan tahun terdzolimi dengan adanya TPA Sampah Burangkeng, seperti pencemaran air, udara, tanah dan hak atas lingkungan yang baik dan sehat telah diabaikan oleh pemerintah."
"Sebagai warga sekitar TPA Burangkeng seharusnya mendapat perhatian khusus dari Pemerintah terkait dampak yang terjadi akibat adanya TPA Sampah Burangkeng. Tapi sampai saat ini pemerintah daerah sudah sangat mengabaikan kondisi lingkungan kami," ujarnya.
Carsa Hamdani juga menegaskan," Kalau memang tidak ada perhatian khusus dari pemerintah kepada warga sekitar TPA Burangkeng, tutup saja dan ganti Desa lain yang dijadikan TPA, biar mereka juga merasakan dampak yang kami rasakan."
"Kompensasi yang hanya 1500 KK senilai 100 ribu/per bulan saja tersendat. Seperti sekarang ini sampai berbulan-bulan kompensasi belum juga turun. Belum lagi tidak diperhatikannya tata kelola dan dampak pencemaran yang semakin parah sehingga menganggu kesehatan warga dan tentunya merusak lingkungan sekitar TPA Burangkeng selama puluhan tahun, itu namanya dzolim," jelasnya.
Adapun tuntutan aksi damai warga tersebut antara lain:
Aksi damai itu dilakukan dengan kertas bertuliskan "Puluhan tahun Kami Terzolimi", "sampah warisanku","udara, tanah, air kami rusak" dan "Burangkeng Tercemar".
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati menyampaikan," Saya akan segera berkordinasi dengan dinas lingkungan hidup terkait permasalahan ini," tandas Pj Bupati dilokasi tersebut.
(Red)