REFORMASI-ID | LAMPUNG TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lampung Timur mengambil langkah strategis yang signifikan dalam memperkuat ketahanan wilayah dari ancaman bencana. Hari ini, komitmen tersebut resmi dikukuhkan melalui pelantikan pengurus Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) periode kerja 2025-2028 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selasa, 16/12/2026.
Pengukuhan yang berlangsung di Aula Pemkab Lampung Timur ini menandai dimulainya babak baru implementasi strategi Kolaborasi Pentahelix, yang menyatukan lima pilar utama: Pemerintah, Akademisi, Dunia Usaha, Masyarakat, dan Media, sebagai fondasi utama strategi mitigasi bencana di Kabupaten Lampung Timur.
Kepala BPBD: FPRB Adalah Motor Penggerak Koordinasi 24 Jam
Dalam laporannya, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Timur menegaskan bahwa kompleksitas ancaman bencana alam menuntut kesiapsiagaan yang terpadu dan tanpa henti. Pembentukan dan pengukuhan FPRB ini merupakan jawaban strategis untuk memastikan semua pemangku kepentingan bergerak secara sinergis dan terkoordinasi.
"Forum ini bukan sekadar wadah administratif, melainkan motor penggerak koordinasi 24 jam kita. Bencana tidak mengenal waktu. FPRB akan menjadi jembatan vital yang menyatukan sumber daya dari Pemerintah, sektor non-pemerintah, dan dunia akademisi, mulai dari tahap pra-bencana, saat tanggap darurat, hingga fase pemulihan," jelas Kepala Pelaksana.
Tujuan utama forum ini adalah menciptakan masyarakat yang melek bencana melalui peningkatan kesadaran, penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang efektif, serta penguatan mekanisme kerja sama. Inisiatif krusial ini sepenuhnya didukung melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung Timur Tahun 2025.
Pesan Bupati: FPRB Harus Taktis dan Garda Terdepan Keselamatan
Acara pengukuhan secara resmi dibuka oleh Bupati Lampung Timur, Ella Siti Nuryamah. Dalam sambutannya, Bupati Ella menekankan bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab kolektif dan bukan semata tugas Pemerintah.
"Kita tidak bisa berdiri sendiri. Konsep Pentahelix harus kita terapkan secara nyata di lapangan. Saya berharap pengurus FPRB yang baru dikukuhkan ini tidak hanya bekerja secara administratif. Mereka harus menjadi tim yang aktif, cepat, dan taktis di lapangan, menjadi garda terdepan keselamatan warga," tegas Bupati Ella dengan nada penekanan.
Bupati berharap FPRB dapat segera merumuskan kebijakan yang pro-keselamatan, menggenjot edukasi publik, dan membangun sistem peringatan dini yang efektif hingga ke tingkat desa dan komunitas.
"Selamat bertugas kepada para pengurus baru. Mari kita jaga Kabupaten Lampung Timur agar semakin tangguh dan mampu menghadapi segala risiko. Semoga upaya kita melindungi masyarakat senantiasa mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa," tutup Bupati, menandai dimulainya masa bakti FPRB 2025-2028, dengan harapan besar pada slogan mereka: "Maju Bersama, Tangguh Bencana." (Amir/Mdn)
