Media Reformasi Indonesia, Karawang -
Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A memberi apresiasi terhadap Panen Raya progam Wakaf Sawah Produktif Yayasan Rindang Indonesia di Desa Kosambi Batu, Kecamatan Cilebar, Karawang,. Minggu 25 November 2025.
Panen dilakukan di lahan seluas 2,7 hektar sebagai bagian dari target jangka panjang pengelolaan 1.000 hektar lahan wakaf produktif hingga tahun 2045.
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya melalui zoom menyampaikan apresiasi atas upaya pemberdayaan pangan yang dilakukan Yayasan Rindang Indonesia.
"Selamat atas panen raya ini doanya semoga petani dan para wakif (pewakaf) sawah ini bisa mendapatkan keberkahan oleh Allah SWT," ucapnya.
Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia, M. Adhie Pamungkas, SH, mengatakan panen raya ini menjadi bagian dari komitmen yayasan dalam memperkuat kemandirian pangan bagi anak yatim dan dhuafa melalui pengelolaan wakaf secara produktif.
“Ini upaya kami menjaga amanah umat dan memastikan hasil pertanian dapat dimanfaatkan langsung untuk kebutuhan pangan masyarakat prasejahtera, khususnya anak yatim,” ujarnya.
Adhie juga memaparkan perjalanan Yayasan Rindang Indonesia yang telah berdiri selama 15 tahun dengan fokus pada pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Program pemberdayaan karakter berbasis kebangsaan dan keagamaan, katanya, kini telah menyentuh lebih dari 1.019 penerima manfaat di Kota Bekasi dan wilayah lainnya termasuk Karawang.
![]() |
| Direktur Zakat dan Wakaf Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag. |
Ia menyebut target pengembangan lahan wakaf produktif mencapai 1.000 hektar pada 2045, dimulai tahap awal 35 hektar pada 2030.
“Saat ini baru 2,7 hektar. Kami mohon doa dan dukungan agar target ini bisa terwujud,” tambahnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Zakat dan Wakaf Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag. yang menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rindang Indonesia.
Ia menilai model wakaf berbasis desa dan pemberdayaan petani perlu diperkuat, dan Kemenag siap berkolaborasi melalui program Kota Wakaf serta inkubasi wakaf produktif di berbagai daerah.
“Indonesia kaya jika dikelola dengan baik. Kami siap mendukung 100 persen,” tegasnya.
Menurutnya, hasil wakaf produktif seperti ini tidak hanya menyediakan pangan bagi yatim dan dhuafa, tetapi juga dapat diarahkan menjadi beasiswa dan bantuan pendidikan.
Founder sekaligus Penasehat Yayasan Rindang Indonesia, Aswar Wahab, menegaskan bahwa wakaf sawah produktif merupakan model yang efektif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Hasil panen kali ini sangat memuaskan. Kami berharap semakin banyak lembaga yang melakukan hal serupa, ini langkah awal menuju target nasional 1 juta hektar lahan sawah produktif pada 2045,” ujarnya.
Hasil panen dari lahan wakaf produktif di Karawang ini akan didistribusikan langsung kepada anak yatim dan dhuafa yang menjadi sasaran utama program. Selain memberikan manfaat jangka pendek, program ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan masyarakat rentan secara berkelanjutan.
Yayasan Rindang Indonesia mengajak lebih banyak pihak untuk turut serta memperluas gerakan wakaf produktif di Indonesia.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam panen raya sekaligus santunan yatim dan dhuafa ini.
Antara lain Kapten Chk Oman Adian Saputra, S.H., Danramil 0405/Pedes, AKP Marsad, S.H., M.H., Kapolsek Pedes, H. Ali, S.Ag., Kepala KUA Cilebar, H. Romli, SKM., MAP, Camat Cilebar, Para kepala desa: Kosambi Batu, Pusaka Jaya Selatan, dan Kertamukti, Penasehat Yayasan Rindang Indonesia Slamet Riyadi SH, para donatur serta tokoh masyarakat lainnya.***


