REFORMASI-ID | Pahang, Malaysia - Seruan solidaritas untuk mengakhiri blokade Gaza kembali bergema, kali ini dari Masjid Kuantan, Pahang, Malaysia. Dalam aksi Konvoi Darat Sumud Nusantara Akhiri Blokade Gaza, Sabtu (23/8), aktivis muda Aqsa Working Group (AWG) asal Lampung, Iwan Abdurrohman menyampaikan orasi penuh semangat, menegaskan bahwa perjuangan Palestina adalah amanah seluruh umat Islam.
Dalam orasinya, perwakilan AWG menekankan bahwa Palestina bukan sekadar isu bangsa lain, melainkan ujian bagi keimanan umat Islam karena di sana terdapat Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama dan masjid ketiga yang dimuliakan dalam Islam.
“Hari ini kita berdiri di bumi Malaysia, bumi yang subur dengan ukhuwah dan suara kebenaran. Kita hadir bukan hanya untuk berkumpul, tetapi untuk meneguhkan janji: bahwa Palestina adalah amanah kita semua,” ujar Iwan di hadapan jamaah dan peserta konvoi.
Aksi ini menggarisbawahi pesan bahwa penderitaan rakyat Palestina akibat blokade Israel adalah luka bagi seluruh umat Islam. “Setiap tetes darah yang tumpah di Gaza merupakan bagian dari penderitaan umat, dan semangat sumud, keteguhan perlawanan, harus dikobarkan juga dari Nusantara,” tegasnya.
Dia menegaskan, meski penjajah Zionis Israel menutup akses makanan, menghancurkan rumah, serta membunuh anak-anak, semangat rakyat Palestina tidak pernah padam. Aksi di Kuantan menjadi simbol bahwa Nusantara berdiri sejajar bersama perjuangan rakyat Palestina.ya
“Ingatlah, perjuangan ini bukan hanya milik bangsa Arab, tetapi milik seluruh umat Islam. Kemenangan Palestina adalah kemenangan Islam,” tegas pemuda asal Sidomakmur, Lampung Timur yang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya di Sekolah Tingggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISA ABM) Online ini.
Sementara itu, Direktur Cinta Gaza Malaysia (CGM) sekaligus Pengarah Sumud Nusanng tara, Muhammad Nadir Al-Nuri Kamaruzaman, menegaskan kegiatan tersebut bukan sekadar simbolik, tetapi akan ditindaklanjuti dengan aksi nyata melalui Global Sumud Flotilla, sebuah konvoi kapal kemanusiaan yang melibatkan partisipasi dari lebih 44 negara untuk berlayar menuju Gaza.
“Himpunan ini adalah suara rakyat Malaysia dan negara-negara Asia dan Nusantara yang bergema di pentas dunia, dan akan diterjemahkan menjadi tindakan nyata menembus blokade Gaza,” ujar Nadir.
Rombongan konvoi darat Sumud Nusantara dilepas langsung oleh pejabat setempat dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi puncak rangkaian kegiatan di Kuala Lumpur, menandai dukungan Malaysia terhadap aksi solidaritas lintas negara.
Lebih dari 2.000 peserta bergabung dalam konvoi darat yang dimulai Jumat (22/8) dari berbagai penjuru Malaysia menuju Dataran Merdeka. Lebih dari 1.000 kendaraan, termasuk delegasi dari delapan negara, ikut serta dalam konvoi tersebut dengan membawa bendera Palestina.
“Ini adalah saat untuk membuktikan bahwa rakyat Nusantara tidak pernah diam melihat penderitaan Gaza. Dari utara, selatan, pantai timur hingga wilayah tengah, ribuan kendaraan akan berkumpul di Kuala Lumpur dengan pesan jelas kepada dunia. No More Silence. No More Siege (Tak Ada Lagi Pembiaran, Jangan Ada Lagi Blokade),” kata Nadhir.
Acara puncak Karnaval Sumud Nusantara 2025 akan berlangsung pada Ahad (24/8) malam melalui Malam Himpunan dan Selawat MalaysiaKu Bersama Gaza, yang turut dihadiri Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim sebagai penaung utama. Ia dijadwalkan menyampaikan pidato khusus sebagai penutup rangkaian acara.
Lebih dari 100.000 orang diperkirakan akan hadir di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, untuk mengikuti karnaval solidaritas yang berlangsung sejak Jumat hingga Minggu, 22–24 Agustus.
Para aktivis menyerukan persatuan umat Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk dari Kuala Lumpur, Jakarta, hingga Pattani, untuk menggaungkan tekad bersama, yakni membebaskan Masjidil Aqsha, memerdekakan Palestina, dan mengakhiri penjajahan Zionis Israel.
Sementara keberangkatan delegasi masing-masing negara menuju Tunisia untuk memulai pelayaran dijangka pada akhir bulan ini. Indonesia akan mengirimkan relawan dari berbagai NGO termasuk empat relawan AWG.
*AQSA WORKING GROUP*
AWG didirikan oleh komponen umat yang hadir dalam Al-Aqsha International Conference yang diselenggarakan di Wisma Antara pada tanggal 20 Sya’ban 1429 H/21 Agustus 2008 M di Jakarta. (Amir/Mdn)