Header Ads Widget

Header Ads

Update

8/recent/ticker-posts

Ketua Umum PPP Harus Peduli Terhadap Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri




REFORMASI-ID | Jakarta - Ketua DPLN Malaysia Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Zainul Arifin, SH. MH. kecewa dengan Ketua Umum (Ketum) PPP, Mardiono yang tidak perhatikan nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI). Rabu, 28 Mei 2025.

M. Zainul Arifin merasa Ketum PPP seharusnya lebih perhatikan nasib PMI, terlebih lagi baru-baru ini bayak eksploitasi yang terjadi terhadap Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri 

"Ketum PPP seharusnya berikan perhatian khusus untuk PMI, karena nasib PMI diluar negeri disana sangat rentan dengan tindak kejahatan," ujar Ketua DPLN PPP Malaysia kepada awak media melalui telpon selulernya.

Jelas, tegasnya, PMI merupakan aset negara dan harga diri negara, jika PMI kurang diperhatikan, marwah negara bisa hancur, maka penting partai memberikan perhatian khusus terkait PMI, bukan hanya saja mengurusi warga negara yang ada di dalam negeri.

Selain itu, tambahnya, PMI sudah memberikan kontribusi besar untuk politik negara ini, khususnya PPP dibeberapa Pemilu, untuk itu PPP harus memberikan perhatian khusus terhadap PMI.

"Saya menilai Ketum PPP saat ini tidak ada perhatiannya untuk PMI yang berada diluar negeri, terlihat tidak ada program-program partai untuk kepentingan PMI di liar negeri" paparnya.

"Seharusnya Ketum PPP tidak timbang pilih dalam memperhatikan kadernya, PMI yang berada diluar negeri juga salah satu kader PPP, untuk itu perlu ada sosok tokoh yang menjadi Ketum PPP peduli terhadap masyarakat Indonesia di luar negeri. Apalagi dengan jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden dan mengaku berkawan lama dengan Prabowo mestinya bisa dijadikan jembatan komunikasi ke arah kebijakan" pungkasnya.

"Menjelang pergantian Kepemimpinan DPP PPP yang akan datang, DPLN PPP Malaysia berharap ada seorang sosok tokoh yang memperhatikan kepentingan WNI/PMI yang ada di luar negeri, karena bagaimanapun juga mereka memiliki kontribusi besar untuk partai dan negeri," pungkasnya.