REFORMASI-ID | Jakarta - Kelangkaan Gas bersubsidi 3 kilogram (kg), di Setiabudi, Jakarta Selatan, membuat resah warga dan para pedagang kecil yang bergantung dari gas subsidi tersebut.
Yang terjadi di kawasan Setiabudi, Kecamatan Setiabudi. Sudah sepekan terakhir, banyak kios dan warung yang kehabisan stok elpiji 3 kg. Kamis, 23 Januari 2025.
Bahkan pasokan gas elpiji 3 kg baru datang pada pukul 08:00 WIB, langsung abis ludes terjual dan pedagang masih banyak yang tidak kebagian gas subsidi.
Kondisi ini banyak menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat dan pedagang setempat, yang notabene mereka sangat membutuhkan gas untuk kehidupan sehari-harinya.
Tarmuji pedagang gorengan sangat mengeluhkan kelangkaan gas 3 kg.
"Sudah hampir 2 hari saya cari ke warung, tetapi semuanya abis, dan saya ke Agen gas pun juga kosong," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sementara saya harus jualan untuk menafkahi keluarga, kalau tidak ada gas begini gimana saya mau berjualan.
"Saya ini pedagang gorengan kebutuhan yang paling utama gas sama minyak gorengnya, kalau pemerintah tiba-tiba menaikkan harga atau hilang seperti ini, saya juga ikut kebingungan," tambahnya.
Dari pantauan awak Media Reformasi Indonesia dilapangan, pada saat mobil gas datang sudah banyak pedagang kelontong menunggu untuk mendapatkan gas.
Salah satu pedagang kelontong yang enggan disebut namanya, mengeluhkan karena bagiannya yang seharusnya dapat 20 tabung kini hanya di kasih 10 tabung.
Kelangkaan gas subsidi 3 kg menjadi perhatian masyarakat luas, pedagang dan warga, mereka berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera menanggapi keluhan ini.
Selain itu, mereka juga berharap kebutuhan bahan bakar sehari-hari kembali normal dan tidak mengalami kelangkaan sehingga aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar.
(Jos)