REFORMASI-ID 🇮🇩 | Kota Bekasi - Forum Komunikasi Gereja Galaxy (FKGG) melalui Juli Edi Sebayang ketuanya menyampaikan harapannya agar perayaan Natal tahun ini dan tahun baru yang akan datang memberikan kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
“Natal tahun ini seharusnya menambah semangat keagamaan kita, mempererat hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Esa, sehingga rasa kasih dan cinta damai antar sesama semakin berkembang,” kata Juli Edi pada hari Rabu (25/12/2024).
Untuk makna Tahun Baru 2025 dalam Agama Kristen menawarkan lebih dari sekadar pergantian angka pada kalender. Bagi umat Kristiani, tahun baru adalah momen refleksi, pertobatan, dan penantian akan berkat Tuhan di tahun mendatang. Ia menjadi kesempatan untuk menata kembali prioritas hidup, memperkuat iman, dan merencanakan langkah-langkah yang selaras dengan kehendak-Nya.
Tahun baru bukan hanya tentang pesta dan perayaan semata, melainkan juga tentang pertumbuhan spiritual dan pengabdian yang lebih dalam kepada Sang Pencipta.
Lebih lanjut, Juli Edi Sebayang berharap agar perayaan Natal tahun 2024 dan Tahun Baru 2025, umat Kristiani untuk bisa memanfaatkan perayaan Natal dan tahun baru sebagai waktu untuk mendalami dan menghayati spiritualitas keagamaan lebih dalam, dan meningatkan TOLERANSI diantara kemajemukan budaya dan perbedaan religius.
Dia juga berharap semangat Natal dapat menjadi momen untuk merenung, mempererat tali persaudaraan antar manusia, serta memperdalam hubungan spiritualitas dengan Tuhan, Selain itu, semangat ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan alam semesta sebagai mandat Tuhan kepada seluruh umat manusia untuk memelihara dan melestarikannya sesuai kemampuan dan talenta masing-masing dengan mengubah cara pandang ANTROPOSENTRIS dengan mengeksplorasi seluruh ciptaan Tuhan dengan tidak terkendali dan Liar, menjadi TEOSENTRIS bahwa Tuhan sebagai pencipta dan mejaga dan memelihara mandat NYA.
“Semoga perayaan Natal kali ini dan menyambut tahun baru membawa kedamaian dan kebahagiaan yang abadi bagi kita semua, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Melalui perenungan firman Tuhan dan doa-doa yang tulus, umat Kristiani dapat menyambut tahun baru dengan penuh harapan dan optimisme, menyadari bahwa rencana Tuhan bagi kehidupan mereka jauh lebih besar dan lebih indah daripada yang dapat mereka bayangkan.
Dengan demikian, tahun baru menjadi awal yang baru, bukan hanya secara kalender, tetapi juga secara spiritual.
"Pergantian tahun dilihat sebagai sebuah titik balik, sebuah kesempatan untuk mengevaluasi perjalanan spiritual kita di tahun yang telah berlalu. Hal ini sejalan dengan ajaran Kristen tentang pertobatan dan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan. Kita diajak untuk merenungkan tindakan dan keputusan kita, mengakui kesalahan, dan memohon pengampunan Tuhan," pungkas Edi.