REFORMASI-ID 🇮🇩 | Kota Bekasi - Forum Komunikasi Gereja Galaxy (FKGG) menggelar Sarasehan bersama para tokoh agama. Bertempat di Gereja Katolik Santo Bartolomeus Kawasan Galaxy, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Sabtu (9/11/2024).
Sarasehan dihadiri oleh 185 Peserta dari Perwakilan 13 Gereja yang ada dilingkungan Perumahan Galaxy.
Narasumber dalam acara sarasehan FKGG bersama para tokoh agama, yakni anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi Gerindra Yadi Hidayat, Ketua FKUB Kota Bekasi H Abdul Manan, dan Ketua FKGG Juli Edi Sebayang, perwakilan Agama Islam yang juga Ketua PCNU Kota Bekasi KH Ayi Nurdin, perwakilan Agama Kristen Marudut Manik, Perwakilan Agama Budha: Pandito Madya Bong Tji Phin, Perwakilan Agama Hindu Nyoman Sujawan, Perwakilan Agama Konghuchu Sugandi, dan perwakilan Agama Katolik Walter F Sinaga dengan Moderator adalah Sarikat Bangun.
Dalam sarasehan ini, seluruh narasumber menyampaikan pemaparannya tentang berbagai upaya yang bisa dilakukan masyarakat dalam rangka menjaga toleransi beragama di Kota Bekasi. Kegiatan juga dirangkai dengan dialog interaktif yang menjadi ajang diskusi antara peserta dengan para narasumber.
Ketua FKGG Juli Edi Sebayang menjelaskan FKGG sebagai bagian masyarakat Kota Bekasi sangat mengharapkan target dalam pencapaian Kota Bekasi sebagai Kota Toleransi nomor 1 se-Indonesia. “Untuk itulah Forum Komunikasi Gereja-Gereja Bekasi, mengajak seluruh gereja-gereja di wilayah FKGG untuk tidak hanya berfokus pada pelayanan spiritualitas, tetapi juga aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan demokrasi, keadilan dan kedamaian dalam masyarakat yang multikultural dan multireligius dengan tujuan untuk membangun toleransi dalam kemajemukan khususnya di seputaran Kota Bekasi,” jelasnya.
Sarasehan dengan tema " MERAJUT KERUKUNAN DALAM MENCAPAI КОТА ВЕКASI SEBAGAI KOTA TOLERANSI Nomor 1 se INDONESIA"
Mendapat respon positif dan apresiasi berbagai pihak, salah satunya Awis Subianto, Lurah Jakasetia mengapresiasi diadakannya kegiatan sarasehan dan dialog antar tokoh yang digelar oleh FKGG. Menurutnya, kerukunan umat beragama sangat relevan dalam membangun komunikasi antar satu dengan lainnya.
"Selaku Pemerintah dalam hal ini sebagai Lurah saya sangat mengapresiasi di adakannya kegiatan ini karena merupakan bentuk komunikasi efektif yang tidak menyinggung masing-masing agama, sehingga hasilnya dapat menjadi masukan bagi pemda dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) itu sendiri," kata Awis Subianto.
Ia mengatakan, penguatan kerukunan umat beragama di samping dilakukan oleh Pemerintah, juga dilakukan oleh para pemuka agama. Karena para tokoh agama ini merupakan aset yang berharga bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.
"Pemerintah tentunya sangat mendukung acara ini, agar peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan pilihan yang tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila demi terciptanya toleransi dan kerukunan khususnya di Kota Bekasi," pungkas Awis.