REFORMASI-ID | Bekasi - Komite Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Cikarang Barat (Cikbar) yang diketuai H. Mulyadi Syamsuddin, M.Si dengan dibantu Kartinah, Marsiyah dan Nurlela meminta perhatian pemerintah untuk segera melakukan pemagaran di SMPN 5. Selasa, 17 September 2024.
SMPN 5 Cikbar yang berlokasi di Perum Griya Bekasi Permai (GBP), Desa Telajung, Kec. Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, memiliki luas lahan sekitar 6.424 m² dan berada didekat pemukiman penduduk belum memiliki pagar sekolah.
Saat dikonfirmasi awak media, H. Mulyadi menyampaikan, perlunya pagar sekolah untuk kenyamanan dan keamanan KBM dan sekolah.
"Kami pengurus komite SMPN 5 Cikbar berharap kepada pemangku kebijakan untuk bisa memprioritaskan pemagaran di sekolah kami," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, karena di SMPN 5 sudah memiliki anak didik yang sudah banyak serta antusias masyarakat untuk bisa diterima di SMPN 5 sendiri cukup besar, belum prestasi yang diraih selama ini, bisa dibilang membanggakan tapi perhatian yang signifikan dari pemerintah untuk pemagaran belum ada.
"Tentunya dengan tidak adanya pagar sekolah sangat menganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)," paparnya.
"Aktifitas keluar masuk ke sekolah yang tidak bisa dihindari karena belum adanya pagar, belum untuk segi keamanan sekolah, untuk itu kami menegaskan kepada pemerintah melalui dinas terkait segera mungkin memasang pagar disekolah kami," tegasnya.
Sedangkan, lanjutnya, komite sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pembangunan di SMPN 5.
"Alhamdulillah diluar bantuan pemerintah, kita sudah bisa menembus donatur untuk pembangunan masjid yang dilengkapi dengan perangkat interior," ucapnya.
Selain itu, ujar H. Mulyadi, merenovasi lapangan yang dulunya tidak layak pakai, tetapi saat ini sudah layak pakai, bahkan kami pasang paving blok dengan luas 450 m², semua itu kerjakeras komite bersama wali murid.
Selanjutnya, untuk rencana pembangunan di tahun ini, hasil musyawarah dengan wali murid, dianggaran 2024-2025, kami akan membangun WC dan tempat wudhu wanita serta penambahan paving blok disudut lapangan sekitar 200 m².
"Maka dari itu, kami butuh perhatian pemerintah untuk pemagaran, kami komite sekolah sudah berjuang semaksimal mungkin untuk sekolah," pungkasnya.
(Red)