Header Ads Widget

Header Ads

Update

8/recent/ticker-posts

Terungkap! Alasan Terminal Tanjung Priok Masih Rawan, Warga: Petugas Dishub Nya Ogah Capek


REFORMASI-ID | JAKARTA - Masyarakat menilai minimnya pengawasan dan fasilitas ruang tunggu pengguna jasa transportasi Jaklingko didalam Terminal Bus Tanjung Priok membuat ketar-ketir para penumpang saat sedang menunggu angkutan yang di fasilitasi oleh pemerintah.

Pasalnya, kedua hal tersebut dapat memperluas ruang gerak bagi para pelaku kejahatan saat ingin melakukan aksinya terhadap penumpang yang hendak bepergian.

Dari hasil pantauan dilapangan reformasiindonesia.com tidak melihat adanya petugas yang mengawasi antrian panjang penumpang Jaklingko.

Salahsatu pengguna jasa transportasi, Noviyanti mengaku, hampir setiap hari dirinya menggunakan jasa Jaklingko saat pulang kerja.

"Ya kalau dibilang takut sih ya takut juga bang, karena kalau saya lihat tidak ada petugas yang mengawasi," kata Noviyanti saat sedang menunggu Jaklingko di Terminal Tanjung Priok, Jumat (11/7/2024) sore.

"Kalau suami saya tidak bisa ditentukan, kadang dia bisa antar jemput, kadang tidak. Karena dia juga kerja," sambungnya.

Menurutnya, meski minimnya fasilitas setidaknya harus ada petugas yang mengawasi para penumpang saat sedang menunggu angkutan umum terutama diwaktu sore hari atau jam pulang kerja.

"Petugasnya disini tidak ada yang mau capek mengawasi kita bang, mereka pada duduk santai di sana, di samping taman," ujarnya sambil menunjukkan jarinya kearah taman dimaksud.

Ia berharap, Petugas Dinas Perhubungan Terminal Tanjung Priok dapat meningkatkan pengawasan kepada penumpang angkutan umum didalam area Terminal Tanjung Priok.

Wanita asal Jakarta itu juga menekankan, Harusnya petugas Dishub di Terminal Tanjung Priok dapat memberikan rasa aman kepada para pengguna jasa angkutan umum. 

"Jangan makan gaji buta, mereka sudah digaji oleh pemerintah, jadi harus bertanggung jawab terkait keamanan didalam terminal," pungkasnya.

Saat di konfirmasi Kepala Terminal Bus Tanjung Priok, Muzofar Surya Alam sedang ada di Palembang baru pulang melaksanakan ibadah haji, atau tidak ada di kantor.

"Kater tidak ada di kantor, beliau masih di kampung halaman di Palembang baru pulang ibadah haji, jadi belum bisa untuk beraktifitas," kata Pengawas Terminal Tanjung Priok, Mansyur, ketika ditemui di Kantor nya, Jumat (11/7/2024) siang.

Dia menambahkan, terkait minimnya pengawasan di Terminal Tanjung Priok, kata Mansyur, salahsatu penyebabnya adalah kurangnya anggota dilapangan.

"Anggota internal kita minim, jadi kita enggak bisa mengawasi para penumpang didalam terminal sepenuhnya," ucapnya.

Kendati demikian dia mengaku, untuk meningkatkan rasa aman pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan jajaran samping baik dengan Koramil, Polsek Tanjung Priok, hingga Polres Jakarta Utara.

Dia mengklaim, Terminal Tanjung Priok sejak dahulu memang terkesan rawan penjambretan serta tindak kejahatan lainnya. Namun saat ini tindak kejahatan itu sudah berkurang.

Bahkan dia juga mengaku beberapa hari yang lalu pihaknya menangkap pelaku tindak kejahatan yang sering beraksi didalam Terminal Tanjung Priok.

"Tapi ya begitulah, kalo pelakunya kita tangkap, di Polsek itu dia enggak lama. Dan itu akan menjadi kebanggan buat dia (pelaku)," terangnya.

Terkait sering terjadinya antrian panjang penumpang Jaklingko didalam Terminal Tanjung Priok, dia mengaku, pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan pihak Trans Jakarta tapi hingga saat ini belum ada jawaban.

"Saya sudah kordinasi ke Trans Jakarta, ini ada halte yang tidak terpakai, lebih baik digunakan untuk penumpang Jaklingko karena sering terjadi antrian panjang. Tapi pihak Trans Jakarta tidak mau, malahan dia minta tempat mau bangun halte untuk pengurus Jaklingko," tandasnya.

(Joshua)