Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Tenda WNA Pencari Suaka Dibongkar Petugas Gabungan




REFORMASI-ID | Tenda pengungsi warga negara asing (WNA) yang berada di belakang kantor UNHCR, Jalan Setiabudi Selatan, Jakarta Selatan, dibongkar Satpol PP.

Pantauan petugas dari tiga pilar tampak membongkar paksa tenda pengungsian WNA. Selain Satpol PP, ada petugas dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan yang memberikan penjelasan kepada pengungsi WNA itu. Pengungsi WNA juga ada yang ikut dibawa petugas Imigrasi. Selasa (2/7/2024).

Beberapa pengungsi terlihat diangkut ke dalam mobil milik Dirjen Imigrasi. Mereka yang turut diangkut adalah ibu-ibu hingga anak-anak.

Kemudian, sejumlah pengungsi terlihat bingung atas pembongkaran tenda. Ada salah satu pengungsi proses saat penertiban. Dia tidak terima dengan pembongkaran yang dilakukan oleh petugas gabungan.

Penertiban belasan tenda milik para pencari suaka berjalan relatif kondusif.

Sementara, terpantau awak media ada beberapa pengungsi yang berupaya melakukan perlawanan dan yang tidak mau tendanya diangkut oleh petugas gabungan.

Namun, ketegasan dari pihak Satpol PP membuat pengungsi WNA yang melakukan perlawanan down atau mengikhlaskan tenda-tendanya diangkut oleh petugas Satpol PP kedalam truk. 

Sebelumnya, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara mengenai tenda pengungsi WNA yang ada di Setiabudi. 

Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR) soal tenda pengungsian yang dianggap masyarakat meresahkan itu.

"Nanti kami bicara. Ini kan masalah kemanusiaan, jadi kita bicara dengan UNHCR gimana caranya supaya mereka juga terakomodir dari sisi kemanusiaan dan tidak mengganggu," kata Heru pada wartawan di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/7).

Heru mengaku enggan berkomentar lebih banyak mengenai kemunculan tenda pengungsi WNA itu. Yang jelas, Heru menilai keberadaan tenda-tenda pengungsi dapat mengganggu estetika Kota Jakarta. Dikutip detikNews.

(Josua)