REFORMASI-ID 🇮🇩 | Kota Bekasi - Camat Jatisampurna Nata Wirya menyatakan, perbedaan dalam kontestasi politik seperti Pilkada jangan membuat hubungan sosial jadi menjauh. Camat juga menyampaikan bahwa perbedaan agama dan banyaknya tempat ibadah, pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat terus berupaya untuk mempermudah proses perizinannya.
Karena ini merupakankonsistensi Pemkot Bekasi dalam menjamin kebebasan hak warganya untuk beragama dan berkeyakinan.
Hal itu dikatakannya dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri Agama dan Menteri Dalam Negri Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendiruan Rumah Ibadat dengan Tema
"Menjaga Moderasi Beragama Dalam Mensukseskan Pilkada 2024 Dengan Tertib, Aman dan Berkualitas"
yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/2024).
"Pokoknya walaupun berbeda-beda pilihan, suku, agama kita harus tetap bersatu. Seperti yang tadi saya sampaikan juga mengenai 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Itu harus kita tanamkan kembali ke masyarakat dan anak cucu kita, di Jatisampurna ada semua agama dan semua tetap saling menjaga kerukunan," Kata Nata Wirya.
Dirinya berharap kerukunan umat beragama di Kota Bekasi selaras dalam mendukung Pilkada yang kondusif.
"Mudah-mudahan dengan adanya kerukunan umat beragama ini juga bisa mendukung Pilkada yang aman, tertib dan damai,"harap Nata Wirya.
Dalam acara ini hadir beberapa pilar mulai dari Kesbangpol yang diketuai Nesan Sujana, FKUB Kota Bekasi, Kapolsek Jatisampurna yang diwakili, Danramil yang diwakili, Camat Jatisampurna beserta jajaran, Lurah se-Kecamatan Jatisampurn berserta Sekretaris Kelurahan dan kasi, MUB, juga para undangan seperti PPS, PPK, Katua FKRW, Ketua RW, Kader PKK dan tokoh masyarakat.
Sementata itu, Nesan Sujana Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi,
Menyampaikan, bahwa Kota Bekasi telah berhasil meraih Peringkat Kedua Kota Toleran se- Indonesia. Menurut Mesan, capaian tersebut tidak terlepas dari peran serta para tokoh agama yang mampu membina umat-umatnya untuk senantiasa menjaga kerukunan.
"Kita patut bersyukur bahwa Kota Bekasi telah diberikan keberkahan rahmat dan rezeki suatu nuansa damai yg dapat dipertahankan dan dikembangkan. Hal itu tidak terlepas dari peran aktif tokoh agama yang mampu membina umat-umatnya turut menjaga perdamaian di Indonesia khusunya di Kota Bekasi," ucap Nesan Sujana dalam sambutannya.
Nesan Sujana juga menuturkan, "Kota Bekasi adalah kota yang heterogen, yakni masyarakatnya terdiri dari beragam suku, ras, dan agama dan agar bersama senantiasa hidup di dalam sebuah keharmonisan tanpa ada perselisihan, maka karena kita semua Warga Negara Indonesia wajib menjunjung tinggi Bhinneka Tungga Ika, Berbeda-Beda Tetapi Tetap Satu!" pungkasnya. (Agus W)