REFORMASI-ID 🇮🇩 | Kota bekasi - Maryanto, Ketua Paguyuban Pedagang Mie Ayam dan Bakso (Papmiso) Kota Bekasi buka-bukaan rahasia sukses menjadi tukang bakso. Hal itu dilansir sebelumnya oleh Radar solo.
Menurut Maryantp, Salah satu alasan tukang bakso mau merantau terinspirasi kisah kesuksesan pendahulu mereka. Salah satunya Maryanto, di mana dia ingin mengubah nasib dengan berjualan bakso di perantauan.
Maryanto, laki-laki asal Girimarto Wonogiri yang kini menjadi ketua Paguyuban Pedagang Mie Ayam dan bakso ini bercerita kesuksesan dirinya dan sesama penjual bakso.
Maryanto mencontohkan dirinya sendiri. Di mana dia ingin mengubah nasib dengan berjualan bakso.
Faktor ekonomi membuat dia memilih berdagang bakso sampai dengan saat ini di Bekasi.
Melalui Papmiso, ada misi yang dilakukan melalui wadah ini. Minat warga Girimarto yang memilih merantau ke kota-kota besar dan berjualan bakso sudah terjadi sejak lama.
Mungkin karena mbah-mbah dulu yang merantau berdagang bakso dan berhasil. Di kampung halaman bisa beli wedhus (kambing), sapi, sampai sawah," kata Maryanto.
Hal itu mendorong semangat generasi-generasi selanjutnya. Kesuksesan generasi terdahulu, memotivasi mereka untuk berjualan bakso di perantuan.
Dulunya, ada pedagang bakso di kota besar dengan cara berkeliling dengan dipikul.
Lalu berkembang dengan membuat warung bakso. Maryanto mengatakan, tak ada rahasia bagaimana pedagang bakso asal Wonogiri banyak yang sukses di perantauan.
Menurut dia, salah satu kunci kesuksesan para pedagang bakso dari Kota Sukses adalah konsisten yang dipegang teguh dan garis tangan atau nasib.
Karena semua bahan dan peralatan semua sama.
"Konsisten saat membuka usaha itu harus sepenuh hati. Saat merintis usaha jangan disamakan seperti bekerja di perusahaan. Misalnya harus konsisten, pagi harus sudah belanja. Kalau usaha bakso waktu nggak dihitung, yang penting sehat," papar dia.
Dalam kesempatan wawancara dengan medial,Maryanto mengatakan, bakso Wonogiri terkenal dengan rasa daging sapinya yang kuat.Usai digigit, serat daging sapi di bakso Wonogiri terlihat.
"Aroma daging sapinya juga terasa. Biasanya pakai daging sapi dengan kualitas super," kata dia.
Tak terhitung jumlah pedagang bakso dari Wonogiri yang merantau ke daerah lain. Banyak di antara mereka yang sukses besar.
Mereka pun diharapkan untuk taat regulasi.
Dengan begitu, usaha bakso mereka tetap akan berjalan mulus.
Maryanto mengatakan, para pedagang bakso harus paham dengan regulasi. Aturan yang ada pasti akan diterapkan dan hukumnya mengikat.
Banyak di antara mereka yang sukses besar. Mereka pun diharapkan untuk taat regulasi. Dengan begitu, usaha bakso mereka tetap akan berjalan mulus.
Maryanto mengatakan, para pedagang bakso harus paham dengan regulasi. Aturan yang ada pasti akan diterapkan dan hukumnya mengikat.
Papmiso mendorong agar pelaku usaha bakso mengikuti regulasi.
"Kan harus ada NIB (nomor induk berusaha), sertifikasi halal, pajak dan lain-lain. Itu juga agar ke depan punya daya saing," kata dia.
Menurut Maryanto, ukuran keberhasilan pedagang bakso tak hanya soal materi. Namun juga harus sukses mengikuti aturan dan regulasi yang ada.Dengan begitu, usaha bakso bisa safety alias tetap berjalan dengan aman.
"Dengan begitu bisa terus maju. Bagaimana UMKM mau naik kelas kalau tidak mengikuti regulasi yang diatur oleh pemerintah," beber dia.
Ukuran kesuksesan pedagang bakso, menurut dia, tak melulu soal materi yang didapat.
Pola pikir atau mindset pedagang bakso juga harus dikembangkan. Itu agar pedagang bakso bisa mengembangkan usahanya.
"Jangan cuma materi tapi saat ada aturan yang berubah dia kehilangan pekerjaan. Karena itu pentingnya mengikuti regulasi," Pungkasnya.