Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Viral Gegara Uang Sumbangan Oknum Wartawan dan ASN Saling Hujat, Sekcam Pademangan Buka Suara


REFORMASI-ID | Jakarta - Video yang menampilkan dua orang pria saling hujat mendadak viral di media sosial. Diduga kuat aksi adu bacot itu terjadi gara-gara uang sumbangan.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 49 detik itu terlihat seorang pria yang mengenakan baju merah sambil memegang selembaran kertas permohonan sumbangan sedang menghujat lawannya yang memakai celana hitam dan baju putih berlogo Pemprov DKI Jakarta.

Menurut informasi yang dihimpun peristiwa tersebut terjadi pada saat jam kerja di ruang kerja Kantor Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Sehingga aksi saling hujat itu di saksikan para pegawai lainnya.

"Ini namanya Pak Samuel Sekcam, tadi tidak mengaku punya kewenangan, ternyata ini Pak Sekcam," ujar pria baju merah dalam video itu.

"Pak Sekcam berarti sudah melakukan suatu penggelapan identitas," sambung pria itu.

Dinilai sebagai pembohong, pria yang mengenakan baju putih itupun langsung angkat bicara. Ia menyebutkan pihaknya merasa terganggu karena orang tersebut dianggap telah membuat kegaduhan dan membuat pegawai yang sedang kerja merasa terganggu.

"Kita tidak pernah korupsi jadi kalau minta duit disini yang wajar saja. jangan keras-keras yah," katanya.

Belakangan disebutkan, kedua pria yang terlibat adu mulut itu merupakan seorang oknum yang mengatasnamakan dirinya sebagai wartawan dengan seorang ASN yang merupakan sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Pademangan.

Diduga kuat peristiwa itu berawal dari sebuah sumbangan lantaran dinilai pemberiannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Saat di konfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, Sekretaris Kecamatan H. Samuel membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Iya benar, sebelumnya ada dua orang yang minta sumbangan lewat proposal kepada Camat," kata Samuel, Rabu (27/12/2023) malam.

Dia menjelaskan, pada saat orang itu datang ke kantor, Bapak Camat sedang menerima tamu, sehingga diwakili oleh Kasi Ekbang yakni Bambang untuk menemui mereka.

Sesuai dengan arahannya, akhirnya Pak Camat memberikan partisipasinya untuk mengisi proposal yang diajukan melalui Kasi Ekbang.

"Nah, setelah dia mengetahui isi amplop itu, sumbangan yang diberikan oleh Kasi Ekbang ditolak sama mereka, hingga akhirnya orang tersebut langsung heboh dan ribut di ruang lantai 2 kantor Kecamatan," ujarnya.

Merasa kaget dengar suara ribut-ribut, kata Samuel, saya langsung keluar dari ruangan saya dan menghampiri mereka.

Namun demikian, Samuel mengaku tidak berani menanyakan berapa nominal uang partisipasi yang diharapkan oleh mereka.

Ia berharap dengan adanya kejadian ini, setiap organisasi kewartawanan harus lebih melakukan pembinaan terhadap wartawan-wartawan nakal. Karena hal tersebut dapat merusak citra nama seorang wartawan.

"Saya minta tolong untuk dilakukan pembinaan kepada wartawan yang sudah menyalahi aturan kode etik," pungkasnya.

(red)