Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Sentuhan Lembut Wanita Mampu Membuat Satu Kampung Mandiri

Sumber foto: Google



REFORMASI-ID | Bekasi - PT. Astra Internasional konsisten memberikan pengembangan masyarakat melalui program Kampung Berseri Astra (KBA). Jum'at, 20 Oktober 2023.

Kampung Berseri Astra program sosial berkelanjutan masyarakat dengan konsep pengembangan melalui 4 pilar, yaitu, kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan dalam satu komunitas Desa/Kampung untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, bersih, serta produktif.

Seperti dikutip dari satuindonesia.com, Astra sudah memberikan penghargaan kepada 170 Kampung Berseri Astra dan 1.060 Desa Sejahtera Astra.

Mengulas kembali salah satu Kampung diwilayah Kota Banjarbaru, tepatnya di Kampung Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kalimantan Selatan, yang sudah beberapa kali meraih penghargaan KBA karena lingkungannya bersih, sehat dan kewirausahaan yang mandiri.

Mungkin, jika kita membahas KBA Syamsudin Noor, orang lebih banyak mengetahui tentang wisata alamnya yang begitu indah, tapi dibalik semua itu terdapat ibu-ibu tangguh yang membuat Kampung tersebut menjadi lebih maju dan mandiri.

Dengan kreativitas yang dimiliki ibu-ibu di KBA Syamsudin Noor dapat mengembangkan perekonomian melalui sektor kewirausahaan dengan membentuk kelompok UMKM.

Berbagai makanan khas lokal, seperti kacang jaruk, peyek kacang, stik ubi ungu, keripik pisang nesgul, stik bawang, dan kacang sembunyi disajikan untuk para pengunjung yang datang kesana, bukan itu saja pengujung juga dimanjakan dengan keramahan, kesantunan warga sekitar, bahkan pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan produk tersebut.

Tidak cukup sampai disitu, UMKM Syamsudin Noor sudah memiliki perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi halal dari dinas setempat sebagai bukti keseriusan untuk meningkatkan ekonomi keluarga bahkan ekonomi kampung.

Setelah dinilai sukses dengan UMKM KBA Syamsudin Noor, ibu-ibu disana mulai merambah ke industri katering dengan mengajak peran serta RT sekitar.

Ternyata, selain makanan, KBA Syamsudin Noor memiliki satu ciri khas budaya lokal, yaitu kain sasirangan.

Sasirangan sendiri diambil dari kata menyirang yang berarti menjelujur karena dikerjakan dengan cara menjelujur kemudian diikat dengan tali rafia dan selanjutnya dicelup. Hingga kini, kain sasirangan masih dibuat secara manual.

Terdiri dari berbagai macam suku dan budaya yang ada di KBA Syamsudin Noor, menyatukan berbagai keberagaman menjadi suatu yang indah.

Seperti kain sasirangan khas Banjarbaru yang terlihat seperti kain batik dari Jawa, namun, terdapat perbedaan mulai dari warna yang lebih cerah dan beberapa garis bordiran khas yang menjadi ciri motif kainnya.

Memiliki banyak motif, di antaranya sarigading, ombak sinapur karang, hiris pudak, bayam raja, kambang kacang, naga balimbur, daun jeruju, turun dayang, dan lain sebagainya, membuat kerajinan tangan batik sasirangan KBA Syamsudin Noor menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

*Kutipan dari berbagai sumber*
(Wsn)