Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Ilham Ahmadi Buka Suara Soal Tudingan Salah Pasang Infus Terhadap Pasien Bayi


REFORMASI-ID | Kab. Tangerang - Wakil Direktur RSUD Balaraja, Dr. Ilham Ahmadi angkat bicara soal tudingan yang menyebut Dokter Spesialis Anak salah pasang infus terhadap pasien anak dari pasangan Anwar dan Dina.

Menurutnya isu itu sangat berlebihan dan dinilai dapat menjadi catatan buruk bagi pihak RSUD Balaraja.

Ilham mengatakan, isu itu berkembang setelah ada pasien bayi dari pasangan Anwar dan Dina yang dirawat di RSUD Balaraja.

Awalnya bayi yang berumur 1 bulan 6 hari itu kondisinya memang sudah kurang baik saat datang ke Poliklinik Dokter Spesialis Anak RSUD Balaraja. Sehingga Dokter Spesialis Anak menyarankan agar anak tersebut harus dirawat.

Kedua orang tua nya pun menyetujui usulan itu, karena melihat kondisi anaknya selalu muntah-muntah usai diberikan susu formula sebagai pengganti ASI.

"Pada saat mendapatkan perawatan, pasien bayi itu kemudian diberikan infus untuk memasukkan obat suntik dan mengatasi kekurangan cairan pasien. Dan yang memberikan infus kepada pasien itu perawat khusus anak, bukan Dokter Spesialis Anak," kata Ilham kepada wartawan diruangan RSUD Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis (5/10/2023).

"Kalau Dokter Dewi Darmawati itu adalah Dokter Penanggung Jawab Pasien, Bukannya yang memasang infus," tegasnya.

Saat awak media menanyakan tentang ada tangan pasien bayi yang bengkak usai diberikan infus, Ilham membenarkan adanya informasi tersebut.

"Iya benar memang beberapa hari yang lalu ada pasien bayi yang mengalami tangan sebelah kirinya bengkak. Tangannya yah tidak berikut kakinya," ujar Ilham.

"Hal itu terjadi karena saya menduga bayi tersebut besar kemungkinan memiliki respon tubuh berlebihan atau biasa disebut alergi yang disebabkan dari susu formula, karena saat itu bayi tersebut sempat muntah-muntah," terangnya.


Dia menyebutkan, kondisi tangan bayi yang membengkak serta kemerahan dan juga gelembung air seperti melepuh itu diketahui oleh perawat saat melakukan kontrol pasien.

Sehingga perawat tersebut langsung bergegas melepas infusan yang terpasang ditangan sebelah kiri pasien bayi itu.

"Yah mungkin saja saat mengenakan infus si bayi tersebut tangannya bergerak-gerak tidak karuan saat dia tertidur. Sehingga jarum yang menusuk dinadinya itu pun ikut bergerak dan mengakibatkan aliran air infus yang terpasang ditangannya itu tidak normal," katanya.

"Jadi peristiwa tersebut terjadi bukan karena salah pasang infus," tegas Ilham.

Ia menegaskan, sebelumnya kasus ini sudah di klarifikasi dengan wartawan maupun LSM, dan klarifikasi itu dilakukan di RSUD Balaraja.

"Pihak Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) serta manajemen RSUD Balaraja sudah melakukan mediasi dengan pihak keluarga pasien, dan hasil pertemuan itu juga sudah kita sampaikan kepada wartawan saat mereka datang untuk mengkonfirmasi perihal dimaksud," ucapnya.

Ia pun menyampaikan pihak keluarga tidak mempermasalahkan hal ini, karena kondisi anaknya saat ini sudah membaik.

"Saat ini bayi tersebut mendapatkan perhatian khusus dari rumah sakit, pasien juga sudah dilakukan, USG Abdomen (perut) untuk melihat organ dalam pasien, barium meal sekaligus melihat kondisi usus atas dan bawah pasien. Nanti hasilnya akan kami kabari secepatnya," kata dia.

"Saya juga bingung koq tiba-tiba ada isu yang tidak bagus, dan menurut saya isu itu tidak benar dan berlebihan," ujarnya menambahkan.

Meski merasa dirugikan, Ilham mengaku pihaknya tidak ingin membalas dendam atas pemberitaan yang sudah menyudutkan RSUD Balaraja.

"Biarkan saja, sudah kita maafkan koq. Saya hanya berpesan kepada wartawan, kalau mau membuat berita tolong dipelajari dulu permasalahannya, dan jangan membuat berita diluar dari konteksnya yang dapat merugikan orang lain," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dokter Spesialis Anak RSUD Balaraja, Dr. Dewi Darmawati salah memasang infus terhadap pasien bayi yang berumur 1 bulan 6 hari.

Dalam pemberitaan itu juga disebutkan akibat dari salah pasang infus, tangan dan kaki bayi anak dari pasangan Anwar dan Dina membengkak akibat ulah Dokter Spesialis Anak salah memasang infus.

(red)