Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Manpol PP Kelapa Gading Geram, Informasi Razia Miras Diduga Bocor


REFORMASI-ID | Jakarta - Manpol PP Kecamatan Kelapa Gading, Delky Siregar, merasa geram saat melakukan operasi Minuman Keras (miras) disejumlah warung remang-remang di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pasalnya, saat melakukan operasi, petugas hanya menemukan sebotol miras disalah satu warung yang sudah menjadi targetnya.

Operasi miras yang dilakukan Satpol PP pada Kamis (21/9/2023) malam itu, diduga mengalami kebocoran informasi kepada sebagian pelaku usaha. Sehingga operasi tersebut tidak maksimal.

"Heran saya, masa diwarung itu cuma ada satu botol minuman kerasnya. Ini pasti ada yang bocorin," kata Delky di Kantor Kecamatan Kelapa Gading, Jumat (22/9/2023).

"Padahal informasi yang saya dapat, warung itu sering dijadikan ajang tempat minum-minuman keras," lanjutnya.

Namun demikian, Petugas Satpol PP dan Suku Dinas Sosial tetap melanjutkan penyisiran di wilayah Pegangsaan Dua.

Dalam penyisirannya, Petugas Satpol PP menemukan dua warung kelontong yang sering dijadikan tempat pesta miras. Diwarung itu Petugas menemukan puluhan botol miras berbagai macam merk.

"Dari warung lainnya kita mengamankan puluhan botol miras berbagai macam merk yang sudah siap edar, mulai dari Kuda Mas, Anker Bir, Kawa-kawa, Yuines, Hammer, hingga Mansion" terangnya.

"Total seluruhnya ada 75 botol miras yang kita sita, semuanya akan kita serahkan ke Kantor Walikota Jakarta Utara untuk dijadikan barang bukti," kata dia.

Dia menjelaskan, penyitaan itu dilakukan berdasarkan adanya laporan dari warga, baik dari pengaduan secara langsung ataupun melalui CRM.

Menurutnya, hal tersebut memang harus sering dilakukan karena ini menyangkut ketentraman dan ketertiban umum.

Saat ditanya awak media tentang adanya informasi yang bocor, ia menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penelusuran lebih dalam lagi demi terciptanya ketentraman dan ketertiban umum.

"Bilamana ada anggota kami terbukti ada yang terlibat didalamnya baik itu PNS atau tenaga honorer, saya akan melakukan tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku," tandasnya.

(red)