Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Kisah Nyata: Anak Usia 6 Tahun Minta Pesan Terakhir Kepada Orang Tuanya Saat Akan di Operasi

penulis : Trias Budi.


REFORMASI-ID | Jakarta - Sepasang suami isteri mengaku deg-degan kerena anak ketiganya Tri Andini (6) harus menjalani operasi pasang pen di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Namun demi kebaikan sang buah hati, hal tersebut harus tetap dijalani.

Tetes airmata pun tak bisa terbendung saat pasangan suami isteri itu mengantar anak perempuannya ke ruang operasi untuk menjalankan operasinya.

Akan tetapi tangisan kedua orang tuanya tak sedikitpun membuat sang buah hati patah semangat, Ia justru nampak yakin tidak akan terjadi apa-apa.

Anak perempuan yang masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak (TK) itu nampak santai dan tenang saat menghadapi Doktor Spesialis ahli bedah itu menyapanya. Ia bahkan tidak merasa takut sedikitpun saat beradaptasi dengan para Doktor yang ada di sekeliling nya.

Bahkan sesekali anak itu berusaha meyakinkan orang tuanya dengan cara memberikan senyuman manisnya. Namun airmata anak itu sempat berlinang saat sang Ayah memberikan semangat pada dirinya.

"Iya Ayah, aku ngga apa-apa, aku kuat kok," katanya sambil menahan kesedihannya.

Iapun sempat sesekali meyakinkan kedua orang tuanya dengan membaca salah satu surah yang dihafal nya, yakni surah Al-Wakiah.

Sebelum memasuki ruang operasi seketika anak itu meminta ibunya untuk menghubungi neneknya yang saat itu tidak ikut mendampingi dirinya dirumah sakit.

"Mah, telepon Ibu (nenek) aku mau bicara sebentar," kata Tri Andini sebelum memasuki ruang operasi.

"Iya de, memang ade mau ngomong apa sama Ibu (nenek)," jawab sang Mama.

"Udah telepon aja, aku mau ngomong sebentaaar aja mam," pintanya sang anak sambil merengek kepada Mamanya.

Selanjutnya, permintaan anak ketiganya itu dikabuli oleh orang tuanya. Ia langsung menghubungi neneknya melalui panggilan video aplikasi whatsapp lewat handphone miliknya.

"Hallo, Assalamualaikum, Ibu (nenek) Andini mau dioperasi sekarang, kalo Andini punya salah, maafin Andini ya bu," katanya.

"Waalaikum salam, iya Andini, emang Andini punya salah apa sama Ibu (nenek) ? Andini anak hebat, anak pintar, Ibu (nenek) sayang sama Andini," jawab sang nenek.

Kemudian, anak kecil itupun meminta dukungan doanya kepada neneknya agar operasi yang akan dijalaninya baik-baik saja.

"Ibu (nenek) aku masih cucu Ibu (nenek) kan ? Kalo aku masih cucu Ibu (nenek) doain aku ya bu, supaya aku cepat sembuh," kata anak itu sambil mengeluarkan airmatanya.

"Iya neng, Andini cucu Ibu (nenek), Ibu doain supaya operasinya berjalan dengan lancar dan Andini cepet sehat," jawabnya.

Sesaat setelah menghubungi neneknya, anak itu lantas bersedia memasuki ruang operasi tanpa didampingi orang tuanya.

Sementara salah satu Doktor Spesialis ahli bedah Orthopaedi dan Traumatologi Dr. M. Deryl Ivansyah SpOT (K) yang menangani proses jalannya operasi menceritakan sedikit proses jalannya operasi kepada orang tua Tri Andini. 

Dalam ceritanya ia mengaku pihaknya tidak merasa kesulitan sedikitpun saat melakukan tindakan operasi terhadap pasien Tri Andini.

Selain itu Doktor Deryl juga bilang, pasien anak Tri Andini sangat interaktif dan tidak merasakan takut sedikitpun saat akan dilakukan operasi. Bahkan pasien sempat ngobrol dengan tim Doktor ahli bedah.

Hingga akhirnya iapun menunjukkan dokumentasi miliknya kepada orang tua setelah selesai melakukan operasi kepada pasien anak Tri Andini.

Sekedar informasi, anak Tri Andini (6) menjalani operasi pasang pen ditangan sebelah kanan di lantai 7 Gedung Kanigara, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, pada Rabu (5/4) sekitar pukul 08.00 WIB.

Ia dioperasi lantaran sikut tangan sebelah kanannya patah akibat jatuh sekitar 6 bulan yang lalu.

Proses demi proses pun dijalani oleh orang tua guna mendapatkan pelayanan untuk anaknya. Hingga akhirnya Tri Andini mendapatkan rujukan dari RS Pelabuhan, Jakarta Utara untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSCM Jakarta Pusat.