Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Sopir Angkutan Sampah Menjerit Minta Pemkab Bekasi Benahi Masalah TPAS Burangkeng



REFORMASI-ID| Kab. Bekasi - Sopir angkutan sampah menjerit minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi benahi masalah Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Sabtu, 24 September 2022.

Kendala yang terjadi di TPAS Burangkeng ikut dirasakan para sopir angkutan sampah se-Kabupaten Bekasi.

Salah satunya Hambali sopir angkutan sampah saat ditemui awak media diwarung kopi yang sedang menunggu antrian masuk ke TPAS mengatakan, hampir setiap hari kami (para sopir-red) mengantri berjam-jam bahkan bisa sampai seharian untuk membuang sampah ke TPAS.

"Menurut saya kendala sehari-hari dari dulu hingga sekarang adalah kurangnya alat berat, banyak alat berat terbengkalai pada rusak tidak bisa dipakai, belum lagi jalan yang kecil membuat kita susah untuk parkir buang sampah, karena area pembuangan yang dibuka hanya satu, sedangkan yang ingin membuang sampah setiap harinya hampir ribuan mobil, jadi macet panjang, kalau sampahnya longsor itu jadi tambah masalah," ujarnya.



Belum lagi, tambahnya mengeluhkan, kita mendapat komplenan dari pengendara lain akibat kemacetan ini, jadi kita yang kena sasaran kemarahan, keributan juga hampir setiap hari terjadi.

"Saya mah berharap bapak-ibu pemerintah disana mendengar masalah kita disini, kasihani kita yang cuma kuli sampah menjadi sasaran akibat kendala di TPAS," harapnya.

"Kita juga mau pulang kerja cepat biar ada waktu untuk keluarga, kalau seperti ini terus, kasian keluarga kita, setiap hari selalu was-was akan keselamatan kita dijalan, belum lagi ingin waktu kita untuk dirumah, tolong lah untuk pemerintah agar kita bekerja merasa aman, nyaman, sejahtera, dirapikan TPAS Burangkeng," pungkasnya.

Dikesempatan yang sama, Dani rekan seprofesi Hambali juga mengatakan hal senada.

"Iya pak yang menjadi masalah kemacetan, kurangnya alat berat dan jalanan yang kecil, jadi kita susah untuk buang," ujarnya kepada media.

"Yah, kalau untuk cacian, makian, bahkan kekerasan dari oknum pengendara lain itu makanan sehari-hari kita pak, kita mah cuma bisa elus dada, sabar dah, jadi kita yang kena sasaran," ucapnya.

"Jadi tolong untuk pemerintah yang punya wewenang, tolong selesaikan masalah di TPAS kasihan lah pak sama kita, yang cuma kuli," tutupnya.

(Red)