Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Gema Muharram 1443 H, Yayasan Riyaddul Jannah dan Riyyad El Jannah Gelar Sunatan Massal


REFORMASI-ID | Bekasi Kota - Dalam rangka menyemarakkan Gema Muharram 1444 Hijriyah serta demi meringankan warga yang kurang mampu, terlebih akibat kondisi perekonomian masyarakat masih di era suasana Covid-19 yang belum pulih. Yayasan Riyaddul Jannah dan Riyyad el Jannah dengan di support penuh Wakil Ketua Bidang (Waka Bid. OKK- DPP) Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Indonesia Parmadi, pihak yayasan kembali menyelenggarakan kegiatan 'Sunatan Massal' dan Santunan untuk Anak-anak Yatim-Piatu serta kaum Dhu'afa, yang dimulai pukul 06.00 WIB hingga selesai bertempat di lobby gate utama Yayasan Riyaddul Jannah dan Riyyad El Jannah di Jalan Cendana 19 RT.008/RW.11, Jakasampurna BEKASI BARAT Kota Bekasi Jawa Barat pada, Minggu (28/08/2022).

Tampak dalam kesempatan yang berbahagia tersebut, pimpinan Yayasan, Ust. H. Rudi Choirudin, Pengurus yayasan Djuraemi NA, Karjono, Witono, Supriyadi dan Tarwin. Selain itu, terlihat pejabat lingkungan dan aparat keamanan yang turut hadir, yakni Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) Kelurahan Jakasampurna Aiptu Sulistanto, Babinsa (Bintara Pembina Desa) Jakasampurna Serma Haryadi, Ketua RW.11 Noer Hadi HE, Ketua RT.001/11 Rudi Hartono, Ketua RT 08 M. Yasin, serta Tokoh Masyarakat (sesepuh) kampung H. Kusuma Abadi.

Owner (pemilik) Yayasan Riyyadul Jannah dan Riyyad el Jannah, Ustadz Rudi Choiruddin dalam amanat sambutannya mengatakan bahwa program sunatan massal merupakan salah satu kegiatan yang telah dicanangkan pihaknya.


"Kegiatan sunatan massal dilaksanakan dua (2) tahun sekali, hal ini tentunya tak terlepas berkat rahmat, nikmat dan anugerah dari Alloh SWT. Mudah-mudahan Alloh turunkan keberkahannya dalam kegiatan ini," ujarnya.

Ust. H. Rudi juga memaparkan bahwa sebelum pelaksanaan dilakukan parade (arak-arakan) calon anak yang akan di khitan (sunat). "Kita juga lakukan seremonial arak-arakan, yang bertujuan supaya anak-anak yang melakukan khitan tidak stress. Agar mereka tidak 'mikirin' kehilangan sedikit dalam organ tubuhnya akibat di khitan," kata Ust. H. Rudi.

"Alhamdulillah ketika technikal meeting terakhir, bahwa keinginan untuk di sunat semua anak atas dasar kemauan sendiri. Tidak ada sedikit pun paksaan dari orang tua," paparnya.

Ustadz H. Rudi dalam penuturannya juga menyampaikan, bahwa untuk para peserta yang di khitan dengan usia bervariatif. "Dari umur 2 tahun, ada yang berumur 3 tahun sampai umur 13 tahun. Ada yang 56 tahun, tapi gagal terus saya over," kelakar Ust. H. Rudi disambut kelak tawa para hadirin.

Meskipun begitu, Ust. H. Rudi juga mengisahkan riwayat bahwa zaman nabi Ibrahim AS yang ketika di khitan sudah berusia senja. "Orang dewasa di sunat 'nggak papa kok, karena memang ada rujukannya. Bahwa ketika nabi Ibrahim AS telah berusia 80 tahun baru di khitan," ungkapnya.

Diakhir kata sambutannya, Ustadz H. Rudi pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada Parmadi dari Pengurus FWJ Pusat serta para aparat keamanan dan aparaturii pemerintah ditingkat pengurus RT/RW dan warga sekitar yang sangat antusias dalam membantu hingga terlaksananya kegiatan sunatan massal serta santunan fakir-miskin dan kaum dhu'afa tersebut.

Diketahui, para peserta yang telah terdaftar dan terdata dalam kegiatan sunatan massal, yakni sekitar 50 orang anak dengan yang mengundurkan diri ada 4 anak. Sedangkan untuk anak-anak yang memerima santunan sebanyak 30 orang yatim-piatu dan kaum dhu'afa. Dengan support penuh wakil Kabid OKK DPP FWJ Indonesia pelaksanaan kegiatan tersebut pun berjalan tertib, aman dan lancar.

(MRI/MD)