Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Jaksa Agung Sebut, Peran SMSI Dapat Mendorong Kinerja Kejaksaan


REFORMASI-ID | Jakarta - Jaksa Agung Burhanuddin menerima kunjungan Ketua Umum Dewan Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat periode 2019-2024 Firdaus beserta jajarannya di Gedung Kartika Adhyaksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rabu 6/7.

Adapun maksud pertemuan yaitu dalam rangka silahturahmi dan melihat bahwa Kejaksaan saat ini telah terbuka dengan media serta memberikan ruang bagi para media dalam hal pemberitaan kinerja Kejaksaan dan Jaksa Agung telah membuat suatu gebrakan yang luar biasa dalam hal penanganan-penanganan perkara yang begitu menyentuh masyarakat banyak seperti minyak goreng, kasus PT. Asuransi Jiwasraya, PT. ASABRI, PT. Garuda Indonesia, PT. Krakatau Steel, impor tekstil dan impor garam.

Hal tersebut membuat Kejaksaan RI sangat disorot dan mendapat apresiasi oleh media dan masyarakat luas. Berkenaan dengan itu, SMSI akan memberikan anugerah berupa pin emas kepada Jaksa Agung bertepatan dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SMSI yang saat ini memiliki 2.100 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia, dimana setiap tahunnya SMSI menganugerahkan pin emas kepada 3 (tiga) orang tokoh.

Dalam penganugerahan pin emas tersebut, telah melalui proses Tim Penilai dimana salah satu penasihatnya adalah Chairul Tanjung, dengan kriteria yaitu prestasi 2021 yang sangat fenomenal terkait penegakan hukum dan penyelamatan keuangan negara, dan terkait program kejaksaan yang lebih humanis dan lebih terbuka (transparan) bagi masyarakat dan media.

Selanjutnya, Burhanuddin menyampaikan bahwa pihaknya hanya fokus bekerja sesuai dengan fungsi Kejaksaan sebagaimana diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo, dan tidak pernah terpikirkan untuk memperoleh apresiasi atau penghargaan.

"Presiden Joko Widodo selalu mengamanatkan Jaksa Agung agar setiap kinerja yang dibuat dilakukan publikasi ke masyarakat, karena masyarakat butuh informasi, pemahaman, dan pengertian tentang hal tersebut. Ketika bekerja tanpa publikasi, maka masyarakat beranggapan kita tidak punya kinerja," ujar Burhanuddin.

Akan tetapi, Burhanuddin melanjutkan, ini merupakan bentuk apresiasi sebagai dorongan dalam berkinerja lebih baik.

Maka dari itu, ia mengatakan, mulai dari Kejaksaan Agung sampai dengan Kejaksaan Negeri dihimbau agar membuat publikasi secara konsisten terhadap kinerja yang dilakukan dan terbuka untuk kepentingan masyarakat.

"Sehingga pencari keadilan merasa mendapatkan tempat, merasa diayomi, merasa mendapatkan kepastian di dalam penanganan suatu proses perkara," tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Ketut Sumedana menambahkan, bahwa selama ini Puspenkum Kejaksaan Agung sudah banyak dibantu oleh media dan telah bekerja sama dengan baik.

"Kehadiran SMSI ini semoga menambah jaringan yang lebih luas yang selama ini sudah tergabung kurang lebih 500 media bisa menjadi lebih luas lagi sampai ke seluruh Indonesia, dan informasi yang diberikan dapat cepat, akurat dan kredibel," ungkap Ketut.

"Kedepan, Puspenkum Kejaksaan Agung juga memiliki program pendidikan kehumasan dan jurnalistik serta dapat menjadi program kerja sama untuk SMSI," tandasnya.

[TB]