Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Warga Pekayon kembali Pasang Spanduk Tolak Gerakan Khilafatul Muslimin


REFORMASI-ID | Kota Bekasi - Setelah sebelumnya spanduk penolakan terhadap gerakan Khilafatul Muslimin yang dipasang warga Pekayon diturunkan, kini warga pekayon memasang kembali spanduk penolakan gerakan Khilafatul Muslimin.Pemasangan spanduk dijalan Sersan Marzuki, RT 07 RW 03, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa (14/6/2022)

Khilafatul Muslimin sebuah organisasi yang belakangan menjadi sorotan publik setelah beredarnya video konvoi motor dengan menggaungkan jargon khilafah. Aktivitas Khilafatul Muslimin pun didalami oleh polisi, hingga berujung penangkapan beberapa pemimpinnya di beberapa wilayah. 

Kini aksi pemasangan spanduk penolakan terhadap ajaran Khilafatul Muslimin di Kota Bekasi meluas. Bahkan, pemasangan spanduk penolakan itu pun kini terpasang dekat dengan Pondok Pesantren (Ponpes) ukhuwah Islamiyah Khilafatul Muslimin yang berada di wilayah Pekayon, Kota Bekasi.

Spanduk yang dipasang warga bertuliskan 'Kami Warga Pekayon Jaya Kota Bekasi dan Sekitarnya Menolak Keras, Kegiatan Khilafatul Muslimin yang bertentangan dengan azaz negara Republik Indonesia dan Ideologi Pancasila'

Faisal Hafidz, Ketua Karang Taruna RW 03, Kelurahan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan menyampaikan penjelasan mengenai pemasangan Spanduk penolakan Khilafatul Muslimin.


"Keberadaan Pondok Pesantren sudah cukup lama sekitar 30 tahunan. tapi mereka tidak update mengenai struktur kepengurusanya, mulai dari pimpinan, jajaran pengurus sampai ke santri mereka tidak berikan ke kita, karena ternyata para santri juga bukan dari Kota Bekasi. Seharusnya ada laporan, mereka dari mana, apa statusnya dan darimana asalnya. termasuk kurikulum pendidikan bebeda dengan kurikulum pendidikan di indonesia." ujar faisal. 

Lanjutnya, Sebagai organisasi keagamaan mereka juga kurang terbuka dengan kita. Saya pastikan ijin tempat itu hanya masjid bukan pondok pesantren.

Dalam kegiatan sosial masyarakat mereka juga sangat kurang, Ketika warga kerja bakti mereka tidak ikut dan tidak respon, dalam segala hal mereka tidak membaur.

Untuk itu saya berharap pemerintah bertindak cepat untuk merespon aktivitas mereka, jangan sampai lebih dulu warga. Kami juga nggak mau warga disini yang bergerak lebih cepat dari pemerintah," Tegasnya. 

Saat MRI konfirmasi ke pondok pesantren ukhuwah islamiyyah Khilafatul Muslimin ditemui oleh Sujarwoko pengurus bagaian pembangunan. 

"Pimpinan kami (Abu Salma) lagi di Jatisari, jadi mohon maaf tidak bisa menemui media." Kata Sujarwoko dengan ramahnya. 

(Agus Wiebowo)