REFORMASI-ID | Jakarta - Mantan Kepala Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cilincing, Jakarta Utara Christianto membantah tuduhan terhadap dirinya yang telah membuat tempat Pengujian Kendaraan Bermotor atau biasa disebut KIR, menjadi tempat sarang Pungutan Liar (Pungli)
Hal itu disampaikan untuk menanggapi tuduhan-tuduhan tidak berdasar yang ditujukan kepada Kantor UPPKB Cilincing yang diberitakan pada salah satu media online belakangan ini.
Menurutnya, pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) di UPPKB Cilincing, Jakarta Utara dipastikan bebas dari Pungutan Liar (Pungli).
"UPPKB Cilincing selalu berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan berbenah diri untuk meraih predikat WBK (wilayah bebas korupsi)," kata Christianto saat jumpa pers di Jakarta, Kamis 23/6.
Ia menambahkan, pelayanan dan fasilitas Pengujian Kendaraan Bermotor di UPPKB Cilincing juga mendapatkan akreditasi A dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Dijelaskannya lagi, praktek Pungli saat dia menjabat sudah tidak ada, karena proses pengujian administrasi dan biaya retribusi sudah melalui sistem. Pendaftaran melalui https://ekir.jakarta.go.id dan retribusi dibayarkan langsung ke Bank DKI.
“Prosesnya adalah, masyarakat pemohon pengujian harus mendaftar dahulu melalui eKIR Jakarta dan membayar retribusi, baru bisa kita periksa kendaraannya. Saya juga sudah tegaskan kepada anggota, bagi kendaraan yang tidak sesuai standar atau dimensi dipulangkan agar disesuaikan dengan standar terlebih dahulu,” ujarnya.
Terkait pemberitaan sebelumnya yang telah menyudutkan dirinya melakukan pungli di UPPKB Cilincing, Jakarta Utara, Christianto yang saat ini dirinya menjabat sebagai Kepala UPPKB Kedaung, Jakarta Barat, mengaku, dirinya tidak pernah dikonfirmasi terlebih dahulu oleh wartawan.
“Saya juga tidak pernah dikonfirmasi oleh media tersebut. Nama saya juga disebut-sebut, padahal saya kan sudah pindah sejak 9 Juni 2022," ungkapnya.
Tak hanya itu, masih kata Christianto, dalam pemberitaan juga disebutkan saya pernah mengancam orang tersebut.
"Ada yang bilang ngancam lagi, padahal tidak benar,” tegas Christianto.
Namun demikian, dengan adanya pihak yang telah menyudutkan dirinya bahkan telah melaporkan ke beberapa instansi, Christianto menanggapinya dengan santai.
“Saya tidak perlu dendam, biar Allah Maha Kuasa yang membalas. Jika saya dilaporkan, saya tinggal ikuti saja, kan sudah ada mekanismenya,” tuturnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, petugas Unit Penandatanganan Hasil Uji UPPKB Cilincing, Januar mengatakan UPPKB Cilincing melayani sekitar 300 unit kendaraan setiap hari.
“Setiap hari kami melayani sekitar 300 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, rata-rata 10-15 unit kendaraan kami temukan tidak memenuhi standar atau dimensi. Jika tidak sesuai langsung kami pulangkan agar diperbaiki sesuai standar lagi baru datang kembali untuk dilakukan pengujian,” pungkasnya.
[TB]