Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Pimti Peringati Hari Kartini Bertajuk "Perempuan Tangguh Mewujudkan Indonesia Maju"



REFORMASI-ID | Jakarta - Pimti memperingati hari Kartini tahun 2022, dengan menggelar acara Webinar Peringatan Hari Kartini bertajuk "Perempuan Tangguh Mewujudkan Indonesia Maju". Jum’at, 22 April 2022.

Adapun susunan acara, pengantar acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan lagu Mars Pimti Perempuan Indonesia, pembacaan doa, laporan kegiatan, pengantar webinar, perempuan masa kini dan masa depan, kepemimpinan perempuan di BUMN, peluang dan tantangan, peran perempuan mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif, peran perempuan sebagai pilar pendidikan inklusif dan penutup. 

Acara Webinar tersebut diikuti oleh Farah Annisa sebagai MC, Panitia, Bondan Tiara Sofiyan perwakilan dari lembaga Ketahanan Nasional RI dan Ikatan Pimti Perempuan Indonesia, Sri Hadiati Wara Hustriani sebagai Komisi Aparatur Sipil Negara dan Presidium Ikatan Pimti Perempuan Indonesia, Moderator Eniya Listiani Dewi sebagai Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Ikatan Pimti Perempuan Indonesia, Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Nawal Nelly sebagai Deputi Bidang Keuangan dan Managemen Risiko Kementerian BUMN, Sandiaga. S. Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Sri Puguh Budi Utami sebagai Kementerian Hukum dan HAM Presidium Pimti Perempuan Indonesia. 

Dalam Webinar tersebut ditegaskan sangat pentingnya peran serta wanita di tiga sektor. Tiga sektor tersebut meliputi, Pemerintahan, Pendidikan dan Pariwisata. 


Dalam keterangannya Sandiaga. S. Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerangkan, bahwa ketiga sektor Pemerintahan, Pendidikan dan Pariwisata masih didominasi oleh kaum laki-laki.

"Ketimpangan representasi perempuan nampak jelas di berbagai sektor pekerjaan. Data BPS menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen masih terhitung rendah yaitu 17,32% pada 2014 dan sedikit meningkat menjadi 20,87 pada 2019.1 Data World Bank (2019) menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi ketujuh di Asia Tenggara dan peringkat 114 sedunia untuk keterwakilan perempuan di parlemen," ujarnya. 

"Di bidang lain seperti pariwisata, peran aktif perempuan Indonesia relatif masih rendah jika dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Singapura. Padahal, sektor pariwisata diandalkan menjadi peluang usaha paling strategis bagi perempuan, mengingat sifat sektor pariwisata yang dianggap sebagai perpanjangan fungsi rumah tangga. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berpendapat salah satu akar permasalahan ini bersumber dari rendahnya akses pendidikan dan pelatihan bagi perempuan," terangnya. 

Di kesempatan yang sama Nadiem Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI menambahkan, akses pendidikan dan pelatihan bagi perempuan adalah titik pijak yang penting untuk mengurangi 
ketimpangan perempuan baik di lingkup politik, pemerintahan, pariwisata maupun sektor lainnya. 

"Namun, survei BPS dan Kementerian PPPA pada 2018-2019 menunjukkan bahwa dalam hal pendidikan itu sendiri, ketimpangan gender masih tinggi. Ini bisa dilihat dari angka melek huruf laki-laki yang masih lebih tinggi daripada perempuan, yaitu sebesar 97,33% untuk laki-laki dan 93,99% untuk perempuan data dari Kementerian PPPA menunjukkan bahwa pada 2019 jumlah perempuan yang tidak melanjutkan Pendidikan tinggi lebih banyak ketimbang laki-laki dengan presentasi masing - masing 20,74 persen dan 15,29 persen," jelasnya. 

Hal ini berlaku sebaliknya, sambungnya, dimana presentase laki-laki 15 tahun ke atas yang telah menamatkan Pendidikan SMA ke atas lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan besar persentase masing-masing 37,70 persen dan 32,53 persen.

"Keterwakilan perempuan dalam segala bidang berkontribusi penting pada pemerataan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Strategic Development Goals (SDGs)," tegasnya. 

"Melibatkan perempuan dalam setiap bidang tidak hanya berdampak pada kesetaraan perempuan saja tapi pada keberlanjutan pembangunan," tambahnya. 

Oleh karena itu, Nadiem mengatakan, dalam rangka memperingati hari Kartini, Ikatan Pimti Perempuan menyelenggarakan Webinar “Perempuan Tangguh, Mewujudkan Indonesia Maju”. Webinar ini akan mengulas pentingnya keterlibatan perempuan dalam tiga bidang yaitu pendidikan, industri Pariwisata dan pemerintahan.

“Semoga saja para perempuan yang ada di negara Indonesia umumnya mampu menjadi kartini dilingkungan sendiri khususnya. Dan bisa diperhitungkan kembali bahwa para Kartini bisa di sejajar kan dengan para lelaki yang punya potensi untuk maju," pungkasnya. (Red)