Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Melalui Karya Buku Ke-6 Bergenre Chicken Soup Story, Nilam Zubir Sebarkan Sejumlah Misi



REFORMASI-ID | Jakarta - Penerbit Pustaka Bestari luncurkan buku berjudul "Chicken Soup for Waras Mind: Antologi Pelipur Hati" karya Nilam Zubir, bertepatan dengan Hari Buku Sedunia pada Sabtu 23 April 2022 di auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta.

Direktur Pengembangan Pustaka Bestari Datyani Arisanti dalam keterangannya mengungkapkan, peluncuran buku dilakukan bertepatan dengan momentum Hari Buku Sedunia karena pihaknya percaya spirit bahwa buku sebagai pilar intelektual dan pemersatu bangsa.

Buku bergenre Chicken Soup Story setebal 266 halaman itu merupakan kumpulan esai yang diunggah Nilam Zubir di akun Facebook-nya dalam bahasa kekinian.

Buku setebal 266 halaman ini, mengusung misi cerdas bermedia sosial, edukasi gerakan literasi bela negara di media sosial, dan melestarikan buku cetak sebagai pilar intelektual bangsa dalam rangka menstimulasi kaum muda untuk menulis di media sosial dengan konten positif, kreatif dan Inspiratif.


"Perlu stimulan kepada netizen, terutama kaum muda, terutama yang seusia yaa yang lahir 1996 untuk cerdas bermedsos, dengan mengunggah konten-konten positif, kreatif, dan inspiratif," jelas Nilam Zubir yang menulis buku pertamanya di usia 11 tahun.

Nilam Zubir, penulis cilik yang kini telah tumbuh dewasa dan menjadi paralegal sebuah perusahaan industri baja nasional, PT Gunung Raja Paksi, mengajak anak muda untuk saling meninginspirasi dengan tulisan dan konten positif. Hal ini sejalan dengan gerakan literasi digital nasional yang diluncurkan Kemenkominfo tahun 2021 lalu.

"Lebih baik tuh kalau kita memang punya concern dan kita punya platforms, bagaimana menggunakan platform yang kita punya itu untuk menginspirasi orang lain untuk berbuat lebih baik lagi dan menyebarkan hal-hal yang positif," ujar Nilam.

Sambungnya, "saya platformnya di facebook, karena concernnya menulis, gimana kita juga bisa mengarahkan orang lain untuk berbuat lebih baik lagi dan menyebarkan hal-hal yang positif. Kalau memang dikemas dengan baik saya rasa konten-konten positif itu juga punya market yang cukup besar."

Oh ya, begitu membuka buku "Chicken Soup for Waras Mind: Antologi Pelipur Hati", langsung muncul sebuah gambar ilustrasi kampanye gerakan "Melindungi Bumi dari Sampah Plastik". Itu misi lain dari penerbitan buku ini, sebagai wujud aksi nyata untuk mencegah pemanasan global dan melawan perubahan iklim, sebagaimana imbauan para pemimpin dunia pada Konferensi Perubahan Iklim di Glasglow, Skotlandia 31 Oktober dan 12 November 2021.

Aksi cegah pemanasan global akan dilaksanakan pada roadshow tukar buku dengan plastik paska konsumsi dalam kondisi bersih sebagai hiburan edukatif, guna membangun budaya tertib tata kelola sampah.

Dukungan pada gerakan tersebut diharapkan membangun opini positif dan meningkatkan citra perusahaan media yang menerapkan environmental, sosial, governance (ESG) sebagai budaya korporasi.

Penerbitan buku "Chicken Soup for Waras Mind: Antologi Pelipur Hati" kerjasama Bestari Publishing dengan Perpustakaan Nasional ini didukung sejumlah pihak yang concern terhadap sejumlah misi diatas, yang diusung buku ini.

Dukungan itu antara lain dari PT. Gunung Raja Paksi tempat sang penulis bekerja, Jababeka Group - sebuah kawasan industri terbesar di Asia Tenggara didirikan Setyono Djuandi Darmono, pejuang kebudayaan yang pada 26 April ini berusia 72 tahun., Yayasan Sosial Bumyamcha TNI AL (YASBHUM) serta dari  Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Selain itu gerakan mengusung misi positif buku ini juga mengalir dari sejumlah korporasi anggota GAPMMI antara lain Hoka-hoka Bento, Inaco, KALBE Nutritionals, Danone, MAYORA.

Adhi S Lukman, Ketua Umum GAPMMI yang telah mengenal penulis sejak masih kanak-kanak, sangat mengapresiasi terbitnya buku "Chicken Soup for Waras Mind: Antologi Pelipur Hati" karya Nilam Zubir sebagai karya anak muda yang tetap berpikir waras ditengah maraknya era teknologi informasi di masyarakat yang kurang menghargai suatu karya buku cetak.

"Terbitnya buku Nilam Zubir harus kita apresiasi sebagai karya anak muda yang tetap berpikir waras  ditengah maraknya era teknologi informasi di masyarakat yang kurang menghargai suatu karya buku cetak," ungkap Adhi.

Menyitir Risman Adnan, CTO Samsung R&D Indonesia dalam perbincangan soal potensi artificial intelligence, ia mneyebut bahwa buku tak tergantikan, karena buku merupakan pondasi dan fundamental dalam membangun intelektualitas sehingga orang mengerti dengan hal yang dipelajarinya.


Dalam kesempatan sama dr. Nies Endang Mangunkusumo, Sp.THT-KL menyatakan dukungan dan apresiasi yang luar biasa kepada Nilam Zubir sebagai generasi penerus yang dikenalnya sejak kecil sebagai penulis cilik, tetap semangat dan memberikan pesan berpikir waras dalam kondisi era teknologi informasi saat ini.

"Saya pribadi sangat mendukung dan mengapresiasi atas diluncurkannya buku 'Chicken Soup for Waras Mind' karya Nilam Zubir yang mengingatkan kita semua untuk selalu berpikir tetap waras, waras, waras  di era teknologi informasi yang bisa membutakan kita. Let's get waras!" Ucap dr. Nies.

Seniman kawakan Kinarya GSP, Guruh Soekarno Putra, mendukung penulis dengan mengizinkan  lagu ciptaannya, "Cinta Indonesia" sebagai backsound peluncuran "Chicken Soup for Waras Mind".







Glosarium:
waras:
sehat rohani/mental/ingatan (kbbi).