Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Pangdam Jaya " Ngopi Bareng" Bersama Korem 052/Wkr Beserta Jajarannya



REFORMASI-ID | Tangerang - Komandan Kodim 510/Trs Letkol Inf. Bangun I.E Siregar,  SH.M I Pol turut hadiri saat Pangdam Jaya Jayakarta Mayjend TNI Untung Budiharto melakukan kunjungan kerja dalam rangka "Ngopi Bareng",di  Makorem 052/Wkr Jl. Boulevard Diponegoro, Kel. Bencongan Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Jumat (18/03/2022).

Dalam acara Ngopi Bareng itu, Pangdam Jaya Mayjend TNI Untung Budiharto di dampingi Danrem 052/Wkr Brigjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar  sebagai penanggung jawab kegiatan.

Hadir di acara itu, Pangdam Jaya Jayakarta Mayjend TNI Untung Budiharto beserta rombongan, Brigjen TNI Rano Maxim Adolf  Tilaar Danrem 052/Wkr, Letkol Inf. Bangun I.E Siregar, MIPol Dandim 0510/Trs, Ketua Persit Kartika Candra Kirana X PD Jaya dan Toga, Tomas serta Toda  di Wilayah Korem 052/Wkr.

Pada kesempatan  itu, Pangdam Jaya Mayjend TNI Untung Budiharto dalam pembekalannya menyampaikan dihadapan para toga, tomas dan toda tentang radikalisme.

Salam Pancasila, kata Pangdam, melanjutkan penyampainya bahwa Ngobrol Penuh Inspirasi (Ngopi) sebagai sarana untuk komunikasi, dimana saat ini sering terjadi miskomunikasi di semua kalangan, oleh karena itu ngobrol bareng ini untuk membedah masalah  -masalah yang terjadi.

"Indonesia terdiri berbagai macam suku, dan tugas kita untuk menjaga suku - suku yang ada di Indonesia agar tidak punah, seperti sejarah kerajaan yang pernah ada di negara Indonesia." kata Pangdam.

Lanjut Pangdam,  saat ini bagaimana anak - anak kita mampu berkompetisi di arena global sesuai perkembangan jaman yang sudah modern ini. Kita juga ketahui bahwa terjadi peperangan di Rusia, dan dampak peperangan tersebut yaitu ancaman akan terjadi di negara kita dimasa mendatang.

"Kita hidup di kelilingi ancaman contoh kecilnya, Laut Cina Selatan dan Ambalat yang sering terjadi perselisihan batas wilayah dan ini ,merupakan ancaman yang kapan saja bisa terjadi perpecahan," terang Pangdam Jaya.

Pangdam juga menambahkan, antisipasi Radikalisme yang terjadi di Jakarta. Negara kita memang mayoritas muslim, potensi untuk di pecah belah sangat besar sekali, dengan memunculkan suatu isu Suni dan Siah itu sudah menjadi pertikaian antar muslim. Isu yang berkembang adanya isu khilafah, yang menjadikan saling membunuh sesama umat muslim, propaganda jihad sebagai alat untuk memecah belah antar umat islam,

"Mari kita jalankan agama kita, sebaik - baiknya. Jangan termakan isu yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Salam Pancasila," tegas Pangdam.

"Saya ucapkan terima kasih tetap jaga kekompakan, kita laksanakan tugas bersama - sama. Ingat bahwa Ibu kita adalah rakyat, maka jaga kepercayaan rakyat, mencintai dan menyayangi rakyat, Jaya Jayakarta, Salam Pancasila," tutup Pangdam Jaya. (sumber Kodim 0510/Trs)

Laporan : Irwan AN