Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Kecaman Keras Rusia, AS dan Sekutu Tidak Akan Tinggal Diam




REFORMASI-ID | Internasional - Terkait kecaman keras Rusia, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan pihaknya bersama sekutu tidak akan tinggal diam. Sabtu, 26 Februari 2022.

Vladimir Putin, Presiden Rusia melontarkan ancaman keras kepada negara-negara dunia yang memilih untuk mencampuri urusannya dalam melancarkan operasi militer di Ukraina. Hal ini disampaikannya saat mendeklarasikan perintah penyerbuan  negara itu yang semula disebutkan hanya ke Donbass, Ukraina Timur pada hari Kamis, (24/02/2022) kemarin.

Khusus di Donbass, Putin juga memberikan pesan keras kepada militer Ukraina. "Segera meletakkan senjata dan pulang," ujar Putin Senin, (21/02/2022) saat mengumumkan kemerdekaan ke dua wilayah yang dikuasai pemberontak pro Moskow di wilayah tersebut.

Amerika Serikat (AS), telah memberikan kecaman keras kepada tindakan Rusia ini. Presiden AS Joe Biden menyebut, langkah yang dilakukan Rusia sebuah tabuhan perang.

"Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih perang yang direncanakan, yang akan membawa bencana hilangnya nyawa dan penderitaan manusia. Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang akan ditimbulkan oleh serangan itu," ujar Joe Biden sebagaimana dikutip. Kamis, (24/02/2022).

Biden mengatakan Moskow akan bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini. Pihaknya bersama sekutu tidak akan tinggal diam.

Sementara itu, keadaan di Ukraina semakin mencekam. Beberapa rudal dilaporkan telah meledak dibeberapa wilayah di Ukraina, termasuk diantaranya di Ibu Kota Kyiv dan juga kota besar lainnya, kharkiv.

"Invasi telah di mulai. Dia (sumber di Ukraina) mengatakan bahwa yang kami dengar, ledakan ini adalah serangan rudal," ujar koresponden CNN Internasional, Mattew Chance mengutip sebuah pernyataan dari Penasehat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Sumber : (CNN Internasional, Total Publik)

Laporan : Red