REFORMASI-ID | Pandeglang - Kwalitas beras program Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dikeluhkan puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Ciwangun RT. 01/03 Desa Sukajadi Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Banten. Minggu, (2/1/2022).
Beras yang diterima oleh Masyarakat KPM dinilai buruk. Selain warnanya kusam, beras yang diterima KPM tersebut aromanya bau. Sehingga mereka menilai beras tersebut tidak layak konsumsi.
Seorang warga KPM di Kampung Ciwangun RT. 01/03 mengatakan ke awak media, bagi yang punya kebijakan terkait program BPNT harus yang layak konsumsi, karena ini anggaran dari pemerintah jadi jangan asal-asalan, "tegas warga.
Justru sebaliknya beras yang kami terima dari salah satu agen E-Warung itu berkualitas buruk dan tidak layak konsumsi.
"Beras diterima dari agen E-Warung, Jum'at 31 Desember 2021 kemarin. Saat akan di masak, kualitasnya jelek, warnanya kusam, berbau, Saya sampai mengurungkan untuk memasak beras itu, dan terpaksa membeli beras dengan kualitas yang lebih layak konsumsi," kata warga kepada awak media, Sabtu 1 Januari 2022.
Kacang tanah 1kg
Buah Pir 7 biji
Apel 12 biji.
Masyarakat berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kualitas bantuan sembako yang diberikan kepada masyarakat. Dan harus sesuai dengan nominal pagu yang di terima oleh masyarakat.
"Anggarannya kan tidak sedikit, sekitar Rp 200 ribu per KPM untuk bantuan sembako itu. Seharusnya dapat memberikan kualitas yang layak bagi masyarakat," tambah warga ke awak media
Dilain tempat, awak media mengkonfirmasi ke ER selaku agen E-Warung, mengatakan, saya berjanji akan perbaiki dan kelalaian dalam penyaluran bantuan pemerintah non tunai (BPNT) ini."
(Bantenmore/MRI)