Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Seminar dan Diskusi Interaktif investasi yang digelar APLI di Kritik Mahasiswa dan Masyarakat



REFORMASI-ID 🇮🇩 | Jakarta - Assosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) yang diduga merupakan bagian dari penyelenggaraan Seminar sekaligus dirangkai diskusi interaktif terkait investasi dengan mengandeng Korps Pembinaan Masyarakat Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korbinmas Baharkam Polri) dengan mengusung tema "Jangan Tertipu dalam Berinvestasi" bertajuk Pilah, Pilih, Pulih bertempat di Lotte Shopping Avenue, Mal Ciputra yang berlokasi di Jalan Prof. DR. Satrio No.Kav 3-5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan pada, Sabtu (11/12/2021) sore.

Hadir dalam kegiatan tersebut para narasumber, diantaranya Wakil Ketua APLI Afianto Tjia, dan dari Bareskrim Polri, IPDA Firma Sihombing, SH selaku Panit 4 Subdit V (Indilustri Keuangan non bank), Direktur PT Advertensi Bersama Plus (AB) Pluss, Budiharto Hasbun dengan dipandu oleh moderator Karra Syam, serta disponsori juga oleh perusahaan minuman alami dalam kemasan, Milagros.

PT Milagros Indonesia Megah, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Direct Selling, dan demi mengawal kelancaran program yang diusungnya, apalagi perusahaan ini selalu berkomitmen untuk menghadirkan produk yang berkualitas serta jelas fungsi dan manfaatnya.

Awalnya prolog terkait investasi dipaparkan para narasumber, hingga terjadi dinamika diskusi yakni saat sesi tanya jawab. Seorang peserta seminar, Bandi Lie mengaku presiden mahasiswa Universitas Az-Zahra, yang mengajukan pertanyaan sedikit monohok secara tiba-tiba dijawab justru oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) ALPI, Ina Rahman yang bukan selaku narasumber.

"Jangan tertipu dalam berinvestasi, acara diduga diadakan oleh APLI dengan support Bareskrim dan disponsori oleh Pansaka. Bahwa berdasarkan informasi yang saya dapatkan, bahwa Pansaka dinyatakan ilegal oleh SWI (Satgas Waspada Investasi) karena jualan robot trading ilegal," ujarnya.

Bandi juga menjelaskan, bahwa kegiatan acara yang dilaksanakan bekerjasama dengan Bareskrim. Pansaka sebagai entitas yang terindikasi dinyatakan ilegal oleh SWI. "Dalam hal ini mengapa tidak dilakukan penegakan hukum oleh Bareskrim, sedangkan diketahui Bareskrim adalah bagian dari SWI," ungkapnya.

Pertanyaan Bandi Lie pun langsung direspon pihak penyelenggara kegiatan. Sekjen APLI Ina Rahman pun angkat bicara dengan memberikan jawaban dengan penjabaran secara detail, kemudian Afianto Tjia menambahkannya. Sekedar informasi, APLI (Assosiasi Penjual Langsung Indonesia) yang merupakan dibawah naungan Bapeti (Badan Pengawas Perdagangan Komoditi), dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI.

IPDA Firma Sihombing, juga mengklarifikasi bahwa memang sudah ada informasi terkait hal itu. "Tapi setelah kami dalami lagi, ternyata sekarang ini mereka (Pansaka-red) masih didalam pembinaan lah, saya bilangnya oleh APLI. Maka oleh karena itu, kedepannya kami akan lihat lagi apa yang terjadi. Mungkin kalau memang sampai nanti memakan korban kami akan melakukan tindakan hukum, seperti itu," tegasnya.

Selain itu, diungkapkan pula oleh Bandi Lie, telah diketahuinya bahwa salah satu top eksekutif dari Pansaka adalah Pengurus APLI, ketua bidang teknologi. Apakah artinya APLI mendukung perusahaan yang menjual produk investasi yang dinyatakan ilegal oleh SWI, hal ini pun dibantah oleh Afianto Tjia.

Sementara peserta lainnya, Batara juga memberikan saran bahwa sudah semestinya, Korbinmas Baharkam Polri yang merupakan unsur pelaksana utama yang berada di bawah Kabaharkam. Apalagi Korbinmas bertugas menyelenggarakan pembinaan masyarakat yang meliputi berbagai kegiatan. 

Kegiatan polmas, ketertiban masyarakat dan kegiatan koordinasi, pengawasan selain pembinaan terhadap bentuk pengamanan swakarsa, serta kegiatan kerja sama dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Agar dapat untuk lebih jeli dalam penyelenggaraan suatu kegiatan acara terkait investasi. Jangan sampai, justru masyarakat yang kembali dirugikan, melalui investasi," imbuhnya.

(**)