Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Irjen. Pol. (Purn) Anton Charliyan : Saat Ini Media Sudah Menjadi The 4st Power In The State



REFORMASI-ID ðŸ‡®ðŸ‡© | Nasional - Mantan Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Purn. DR. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N., mendukung dan apresiasi penuh pernyataan dari Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto, yang menyentil para Kapolres dan jajarannya agar mengangkat telpon dari wartawan yang sedang mencari informasi mengenai sesuatu berita yang Viral di wilayah hukumnya masing-masing.

Menurut Anton, sebaiknya para Kapolda dan kapolres tidak lepas dari tanggung jawab dalam sebuah pemberitaan, apalagi terhadap pemberitaan yang menyangkut masalah Tugas Kepolisian, sehingga jangan sampai mengabaikan panggilan atau  telpon dari wartawan yang ingin memperoleh sebuah  informasi. 

Maka dari itu, Irwasum Mabes Polri baru-baru ini menyampaikan, agar kepala satuan Wilayah (Kasatwil) Polri di daerah melayani setiap wartawan yang ingin mengkonfirmasi  berita yang tentunya sangat urgent makanya harus telpon langsung Kasatwil. bukan malah mengabaikannya. Mengutip pernyataan dari  Irwasum Mabes Polri tersebut.

Anton menambahkan," Kepala Satwil, harus mau mengangkat telpon dari para wartawan, jangan sampai berita tersebut kalau tidak dikonfirmasi atau tidak diantisipasi malah menjadi viral, kalau viral yang baik ya tidak apa-apa, tapi kalau viral yang negatif  akan menjadikan citra dan wibawa Institusi jatuh."

Sebagai mantan Kapolda jabar Anton Charliyan mengaku diera informasi ini  pernyataan dari Irwasum Polri tersebut sangat Relevan untuk mengingatkan kembali para Kasatwil, agar para Pimpinan Polri di tingkat manapun tidak alergi dengan wartawan," 

Apalagi saat ini sebagaimana kita ketahui bersama, diabad Informasi, segala sesuatu,  banyak ditentukan oleh Opini, dimana garda terdepan yang paling menentukan arah Opini tersebut adalah Media, disamping Medsos yang lain seperti FB, IG, Twiter, WA Group dan lain-lain.

Anton Charliyan seorang senior dikepolisian yang juga menjadi Pimpinan umum dan sebagai Pembina di berbagai Media daerah maupun Nasional, mengimbau agar para Kapolda dan Kapolres untuk pandai-pandai menjaga opini dan citra baik Polri, karena jika Kapolda dan Kapolres tidak pandai menjaga opini, dampaknya akan sangat fatal, untuk Institusi Polri ini. 

Rating Polri saja sangat ditentukan oleh Opini tidak hanya semata-mata oleh kinerja yang baik.

Salah satu tujuan yang dimaksud oleh Irwasum adalah, "Kalau ditelpon oleh wartawan agar tidak alergi untuk mengangkat telpon tersebut, sebagai antisipasi agar opini tersebut tidak berkembang menjadi opini liar, sehingga dengan adanya jawaban langsung dari Kasatwil atau Kasatker, berarti ada satu keterangan yang berimbang sebagai counter opini yang kredible". Sehingga apa yang disampaikan oleh Irwasum Polri merupakan sesuatu yang sangat baik  untuk Polri sendiri, tentunya untuk mensukseskan Program  PRESISI Kapolri.

Anton juga mengungkapkan jika  program Kapolri dan Wakapolri terkait Program "Visit Media", bahwa salah satu yang harus dikunjungi oleh Kasatwil sekarang itu, adalah Media bukan ormas-ormas rusuh, kenapa..? Memang saat ini media sudah menjadi The 4st (Four st) Power in The State (kekuatan keempat dalam negara), selain Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif. 

Sehingga kebijakan-kebijakan yang  disampaikan oleh Kapolri , Wakapolri dan Irwasum Polri, menyangkut Visit Media dan Kasatwil / Kasatker harus angkat telpon wartawan, merupakan sebuah  kebijakan Polri yang luar biasa dan sangat tepat, artinya institusi Polri sadar betul akan Kekuatan media saat ini, dan mengindikasikan bahwa salah satu Comunitas yang harus dirangkul dan dijadikan Mitra Utama untuk membangun Opini Positip Polri adalah Media. 

"Bahkan kadang - kadang ya, maaf saja kalau kita mau jujur, jika seandainya ada satu Institusi yang  kerjanya kurang Maximal, tapi mampu menciptakan suatu opini atau berita yang Wah dan bagus, hasilnya malah bisa jadi luar biasa. Apalagi jika Polri sebagai satu Institusi yang Sudah bekerja dengan baik, ya sudah pasti beritanya juga akan lebih baik dan lebih Wah lagi," ungkapnya.

" sebetulnya banyak sekali hal-hal yang sudah dikerjakan dengan baik oleh Polri, tapi belum semua dapat terangkat di media, akan tetapi hanya satu kejelekan yang dilakukan oleh oknum Polisi dapat menjadi berita viral di masyarakat yang langsung menjatuhkan Institusi, padahal kerja keras Polri yang luar biasa selama ini, baik mengenai Pelayanan yang non stop 24 jam tanpa mengenal hari libur, tugas-tugas kemanusiaan dalam menolong dan melayani masyarakat di jalanan, harus selalu siap datang ke TKP jam berapa pun juga dalam kondisi apapun juga, tidak peduli hujan, banjir, bahkan gunung meletuspun harus selalu siap, harus senantiasa sabar ketika ada masyarakat yang memaki-maki, senantiasa sabar dalam menghadapi Unras-unras yang anarkhis, Berjibaku melawan Teroris dan lain-lain," jelasnya.

Ia juga menambahkan, kerja keras seperti ini dianggap biasa-biasa saja oleh masyarakat padahal memerlukan dedikasi dan pengorbanan extra dari seluruh anggota, yang kemudian hancur hanya gara-gara satu Kesalahan Oknum.

"Makanya dengan adanya kemitraan dan kerjasama dengan Media mudah-mudahan dapat mengangkat dengan maximal  perjuangan anggota-anggota Polri dilapangan yang sudah bekerja keras, serta bisa membuka mata masyarakat akan tugas Polisi yang sangat luar biasa tersebut," ujarnya.

Anton yang kini hanya seorangn Purawirawan Pati Polri ini menegaskan, walaupun dirinya sudah Purna tapi tugas dan kewajibannya sebagai Bhayangkara tidak pernah Purna, dirinya ingin tetap berjuang, walaupun hanya dibelakang layar dengan cara yang lain.

"Masyarakat harus tahu, sesungguhnya masih banyak Polisi yang lebih baik, daripada oknum yang merusak dan bermasalah, Div Humas Polri, harus mampu menggali dan mengangkatnya kehadapan Publik, dan salah satu  cara terbaik adalah yakni dengan bekerja sama dan bermitra dengan Media yang sudah ada," imbuhnya.

"Jangan sampai ada lagi cerita media tidak diterima oleh Kasatwil, kalau sampai hal ini terjadi silahkan saja media melapor kepada Irwasum, Wakapolri, dan Propam," tutupnya.

(HM)