REFORMASI-ID 🇮🇩 | Nasional - Praktisi media Aat Surya Safaat menyesalkan sikap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mengusir wartawan saat meliput kunjungan kerjanya di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi baru-baru ini.
"Saya menyayangkan dan menyesalkan kejadian pengusiran itu, padahal para jurnalis justru membantu pemberitaan Mentan supaya masyarakat mengetahui kinerjanya," tutur Aat Surya Safaat praktisi hukum sekaligus pembina media FHI. Minggu, (7/11/21).
Kalaupun, sambungnya, kegiatan menteri tidak perlu diliput karena satu dan lain hal, mestinya wartawan diinformasikan dengan cara yang baik.
Saat ia mengemukakan keterangan tersebut diwilayah Jakarta ketika ditanya pers sehubungan terjadinya pengusiran wartawan oleh Mentan yang mengunjungi sebuah gudang komoditas pinang yang berada di Jalan Suak Kandis, Desa Pudak III, Kabupaten Muaro Jambi pada 6 November 2021.
Aat menilai, pengusiran yang dilakukan oleh seorang pejabat negara terhadap wartawan yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik semestinya tidak perlu terjadi karena dengan bersikap seperti itu berarti pejabat yang bersangkutan tidak menghargai tugas dan fungsi wartawan.
“Siapapun, apalagi pejabat negara harus berkomunikasi dengan cara yang baik, karena sejatinya setiap orang ingin dihargai, dan setiap orang punya kebanggaan terhadap profesinya masing-masing. Jadi tidak boleh ada komunikasi yang bersifat menyudutkan pihak lain, apalagi di depan publik,” jelasnya.
Kepala Biro Kantor Berita ANTARA New York periode 1993-1998 dan Direktur Pemberitaan ANTARA 2016 itu menyatakan, prinsipnya siapapun tidak boleh menghalang-halangi tugas wartawan, dan kalaupun ada alasan tertentu untuk tidak diliput sebaiknya dikomunikasikan dengan cara yang baik.
"Demi menjaga hubungan baik jangka panjang, alangkah eloknya kalau Mentan meminta maaf kepada teman-teman wartawan. Saling memaafkan adalah tindakan yang sangat terpuji. Di sisi lain, himbauan untuk teman-teman wartawan adalah agar tetap menjaga sopan santun dan mentaati Kode Etik Jurnalistik saat bertugas di lapangan," ujarnya.
Pengusiran terhadap wartawan yang dilakukan oleh Mentan itu viral di media sosial. Sikap Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan ke gudang komoditas pinang yang berada di Jalan Suak Kandis, Desa Pudak III, Kabupaten Muaro Jambi pada 6 November 2021 itu memicu kekecewaan sejumlah wartawan.
"Alasannya apa kok para wartawan diusir? Ini menunjukkan sikap tidak menghargai kawan-kawan yang berprofesi sebagai jurnalis," tukas Mex Jhon, salah satu wartawan di Jambi.
Padahal, menurut para wartawan setempat, sebelum kedatangan Mentan Syahrul pihak protokol sudah mengarahkan posisi para jurnalis, yaitu berada di kiri gudang.
Namun entah mengapa Mentan Syahrul saat hendak memasuki gudang pinang tersebut tiba-tiba mengusir wartawan yang sejak beberapa waktu sebelumnya telah siap mengabadikan dan meliput kunjungannya di tempat itu. (Red)