REFORMASI-ID 🇮🇩 | Jakarta - Konflik pekerja yang terjadi di pemakaman pasca terjadinya kebijakan Pemda DKI Jakarta yang menjadikan sebagian pekerja menjadi Pekerja Harian Lepas ( PHL) yang sekarang berganti nama menjadi PJLP mengundang kecemburuan sosial yang berkepanjangan terutama dalam kesenjangan sosial soal rupiah, sehingga mengundang keresahan bagi pekerja yang tidak terrekrut oleh program Pemprov DKI. Selasa, 12 Oktober 2021.
Isu pengusiran pun merebak ke mereka, bagi pekerja non besutan Pemda DKI, karena Pemprov DKI tidak mengakui kalau mereka non PJLP adalah pekerja di tempat tersebut (TPU), padahal mereka adalah orang yang sudah lama membaktikan dirinya sebagai pekerja hanya saja waktu itu sebagai pegawai lepas.
Dilain sisi sang pengamat pekerja Makam persoalan ini tidak bisa di biarkan, oleh sebab itulah sang Dr. Amsori Bahrudin Syah yang biasa di panggil Kang Abin membentuk organisasi FKPMJ yang tujuannya untuk melindungi mereka yang kurang beruntung sekaligus untuk bisa lebih terkordinir dalam status sebagai pekerja di TPU ( Tempat Pemakaman Umum).
Ketika dikomfirmasi awak media terkait kenapa sang Doktor bisa amat peduli dengan mereka pekerja makam dia menjawab,“ Saya adalah salah satu diantara keluarga pekerja pemakaman basic saya dari sana hingga bisa mengenyam pendidikan hingga mendapatkan gelar Doktor maka saya pun ingin kelak anak-anak para pekerja seperti saya” ujarnya.
"Semoga cita-cita mulia sang Doktor dan kawan-kawan terkabul hingga mendapatkan kembali haknya, sehingga mereka tenang dalam bekerja dengan tidak saling mengganggu satu sama lainnya” imbuhnya (MRI/MD)