Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Dampak PPKM Diperpanjang, Nasib Supir Angkutan Umum Kota Bekasi Diujung Tanduk


REFORMASI-ID | Kota Bekasi – Keputusan Pemerintah Pusat memperpanjang PPKM hingga 9 Agustus 2021 berdampak untuk semua masyarakat, terutama untuk para pengusaha dan supir Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bekasi. Rabu 08 Agustus 2021.

Dampak yang dirasakan oleh para pengusaha dan supir Angkot dari perpanjangan masa berlaku PPKM dengan menurunanya pengguna jasa angkutan umum tersebut, bahkan tidak sedikit pengusaha angkutan umum yang ada di Kota Bekasi sampai gulung tikar.


Dari kejadian tersebut Ahmad Juaini Ketua DPC Organda Kota Bekasi memberikan keterangan tertulisnya, "Kami mendukung kebijakan pemerintah  memperpanjang PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021, namun DPC Organda Kota Bekasi meminta pemerintah memperhatikan nasib para pengusaha Moda transportasi dan supir angkutan umum yang saat ini dalam kondisi kesulitan untuk bertahan hidup."

Ahmad Juaini juga menjelaskan, "Fakta di lapangan sejak Covid-19, angkutan umum hanya 30 % saja yang beroperasi dan sangat terpuruk, untuk menyambung hidup, buat makan mereka benar-benar sangat sulit."

"Bahkan untuk mendapatkan sesuai hitungan operasional sudah tidak bisa lagi, sehingga banyak pengusaha yang tidak mengoperasikan armadanya dan menganggur," lanjutnya.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan, "Oleh sebab itu, Organda Kota Bekasi meminta nasib para awak angkutan umum diperhatikan. Salurkan bantuan untuk mereka."

"Selama pandemi Covid-19, banyak supir angkutan umum yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah. Disaat ada penyaluran bantuan yang disalurkan melalui RT, RW mereka mengeluh, tidak menerima karena KTP luar daerah," tegasnya.

"Untuk saat ini supir baru menerima bantuan dari pihak Polres Kota Bekasi dengan mekanisme penyalurannya langsung ke terminal - terminal, seperti terminal Bekasi Kota dan Kayuringin, itupun jumlahnya sangat terbatas," tambahnya.

"DPC Organda, masih berusaha mencarikan bantuan untuk awak angkutan umum ke Pemerintah Kota Bekasi," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan, jamaludin ketua peguyuban k11 trayek Bekasi – Bantargebang, melalui sambungan via telepon.

“Ia merasakan para supir sangat jarang tersentuh bantuan sosial," tuturnya.

“Kami mohon ada bantuan khusus untuk supir, sudah bingung untuk mencari penghasilan, bagaimana nasib kami untuk bertahan hidup, sudah sulit,” tegasnya.

Dia menambahkan, selama Covid , jumlah penumpang menurun drastis, bisa dilihat dari kondisi di terminal dan jalan.

“kita ini nongkrong aja ga ada penumpang, sekali lagi kami berharap melalui ketua organda Kota Bekasi bisa mendengar keluhan, nasib kami kepada pemerintah Kota Bekasi, sehingga dapat meringankan beban keluarga anak istri kami," pugkasnya.


(Red)