Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

MWC NU Setu Bersama Lembaga dan Banom Lakukan Penyemprotan Disinfektan


REFORMASI-ID | Kabupaten Bekasi - MWC NU Setu bersama Lembaga dan Banom-nya lakukan kegiatan penyemprotan desinfektan rumah ibadah dan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Setu. Minggu, (11/07/2021).

Ikhtiar bersama ini penting dilakukan dalam rangka mencegah dan memutus penularan covid19 agar tidak terus meluas. Lonjakan covid19 di bulan Juli ini harus menjadi perhatian bersama sekaligus sinergi dengan program pemerintah yang dijalankan. PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat adalah bagian dari ikhtiar kita. Untuk itu dengan modal semangat dan kebersamaan lakukan penyemprotan desinfektan. 


Kiyai Subhan sebagai ketua Tanfiziah MWCNU langsung memimpin kegiatan ini bersama Pak Ismuri, S.E. (Bendahara sekaligus wakil BPD Burangkeng) Tentu dibantu juga jajaran pengurus, Ranting NU, Lembaga NU, serta Banom-nya seperti Ansor Banser. 


"Kita harus mendukung program yang sudah digulirkan berupa PPKM Darurat dengan mengurangi kegiatan kerumunan serta bagaimana kemudian melakukan penyemprotan desinfektan. Memberikan advokasi dan mencontohkan bagaimana sebaiknya mengisi PPKM Darurat dengan kegiatan yang manfaat. Bukan malah menghujat sana-sini," tutut kyai Subhan.

Demikian halnya senada dengan Mulyana Jurjani (Sekretaris MWCNU Setu) yang mengungkapkan bahwa, "Saatnya NU bersama warga membangun kesadaran yang seiring sejalan dengan program yang ada. Bukan malah membuat narasi dan sebar berita yang menyudutkan pemerintah yang pada akhirnya membingungkan Masyarakat."

"Berita yang dishare harus dipilah dan bukan malah abai dengan program yang dijalankan. Tak jarang narasi yang disebar tentang memaksa agar tetap melakukan sholat berjamaah di masjid di masa pandemi di saat lonjakan tinggi. Bumbu narasi ini yang menjadi racun atau toksin yang harus dibuang. Seolah sebagai muslim tidak takut pada Allah SWT dengan menutup masjid," lanjutnya


Ia juga menambahkan, "Bagaimana mau ke masjid kalo kondisi tidak sehat. Terhindar dulu dari penyakit dan tetap sehat barulah ibadah nyaman. Jangan pula lantas dibandingkan dengan kenapa pasar dibuka sementara masjid ditutup. Jawabannya mudah, kalo pasar ditutup lantas warga mau beli kebutuhan dimana, mau makan apa, mau masak apa dan seterusnya."

"Melalui program Penyemprotan ini semoga warga makin peduli akan arti pentingnya menjaga kesehatan.  Kegiatan ini didukung bersama oleh Lembaga dan Banom NU di wilayah Setu, Semoga hal ini memberi manfaat," pungkasnya.


(Redaksi)