Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Desa Saneo Mengadakan Giat Optimalisasi e-RDKK Untuk Memaksimalkan Pupuk Petani


REFORMASI-ID | Dompu - Memaksimalkan kebutuhan pupuk bagi petani Pemerintah Desa Saneo, mengadakan kegiatan optimalisasi e-RDKK tahun 2022, bertempat di aula rapat kantor Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB. Rabu (07/7/2021) sekira pukul 10.00 WITA.

Pantauan wartawan di lokasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Saneo Rustam H.M. Said, Dinas Pertanian yang diwakili Kepala BPP Sudirman SP, Distributor CV. Santya Makmur dan puluhan kelompok tani Saneo.

"Saya sarankan kepada seluruh kelompok tani dan masyarakat untuk bisa stor uang pupuk sesuai jadwal di e-RDKK," kata Rustam saat sosialisasi.

Menurutnya, kendala terbesar kelompok tani selama ini sulitnya mendapat pupuk NPK bersubsidi. Hal itu terjadi disebabkan kuota pupuk NPK bersubsidi terlalu sedikit, sedangkan di e-RDKK lumayan besar.

"Kebutuhan kelompok tani lebih besar sementara pupuk bersubsidi sangat kurang," ungkapnya.

Sementara Distributor Santya Makmur, Nursyamsiah menjelaskan, per 1 juli 2021 untuk wilayah NTB produsen pupuk adalah pupuk Sriwijaya Palembang. Produk tetap sama tulisannya Indonesia tidak ada yang berubah, yang berubah cuma produsennya saja yang berubah.

"Masalah produk tetap sama yang berubah hanya Produsennya saja," jelasnya.

Berbicara aturan tetap sama, kelompok tani harus melampirkan KTP untuk penebusan pupuk bersubsidi di pengecer, agar nomor Nik tersebut sebagai laporan pengecer terhadap distributor bahwa kelompok tani sudah menebus pupuk.

"Setelah proses klir baru distributor menyalurkan pupuk sesuai prosedur dan mekanisme," tegasnya.

Ditempat yang sama Kepala BPP Kecamatan Woja Sudirman SP, mengucapkan terimah kepada Kades dan kelompok tani yang turut mengundang Dinas Pertanian dalam persiapan Penetapan e-RDKK tahun 2022 dan Penyusunan e-RDKK Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani. 

"Terkait pupuk bersubsidi tiap tahunnya pasti ada perubahan. Perubahan yang di maksud e-RDKK yang di isi oleh ketua kelompok nanti harus masuk dalam Sistem Informasi," ucapnya.

Dia juga menjelaskan, untuk menginputnya tidak semudah yang dibayangkan semua orang, dalam menginput itu semua harus perorangan. Petani di Kecamatan Woja ada ribuan petani. Sedangkan  dalam satu orang membutuhkan waktu kurang lebih 3 menit.

"Siapa yang menyusun e-RDKK? yakni ketua kelompok tani, maka dari itu kami butuh kerjasama yang baik agar e-RDKK 2022 Cepat terselesaikan," pintanya.

"Supaya mendapatkan tanaman bagus dan berkualitas harus ada campuran pupuk non subsidi," tutup Sudirman.(Chan/HRS)