Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Pertunjukan Live Music Hibur Penumpang KMP Marina Tertiera

Diana - Penyanyi di Kapal Marina Tertiera

REFORMASI-ID | Lombok - Terdapat hiburan musik untuk para penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Marina Tertiera yang menyeberang dari Pelabuhan  Kayangan Lombok menuju Pelabuhan Tano Sumbawa NTB. Jum'at, (04/06/2021).

Hiburan boleh dibilang merupakan bagian dari kehidupan setiap orang yang membutuhkannya. Sebab hiburan terkadang bisa menghilangkan rasa tegang, capek dan kejenuhan, bahkan bisa menghilangkan rasa stres.

Eko - Asisten Kapten Kapal Marina Tertiera

"Kami tampil menyanyi menghibur para penumpang ini bukan semata -mata mengharapkan uluran tangan dan sumbangan dari para penumpang. Tapi yang lebih penting kami puas telah bisa menyumbang lagu untuk menghibur para penumpang di dalam Kapal Marina Tertiera dan ini saya anggap merupakan bagian dari ibadah, karena menghibur sehingga orang jadi senang," ungkap Diana usai menyanyi  di depan para penumpang KMP MarinaTertiera yang menyeberang dari Pelabuhan Kayangan Lombok menuju Pelabuhan Tano Sumbawa NTB.

Grup hiburan kapal ini, selain anggota  mereka bergantian menyanyi di depan para penumpang, juga memberikan kesempatan kepada para penumpang untuk ikut bergabung dan berpartisipasi menyanyi.

Suasana hiburan di atas kapal ini cukup enjoy dan menghibur. Pelayaran yang menyita waktu 2 jam lebih dari Pelabuhan Khayangan Lombok hingga Pelabuhan Tano Sumbawa membuat para  penumpang menjadi terhibur.

Sementara Asisten Kapten Kapal MarinaTertiera, Eko Chip menjelaskan, "grup penyanyi itu bukan Anak Buah Kapal (ABK),  tapi mereka dari luar, namun masuknya seizin orang kapal dan  perusahaan."

Lebih lanjut Eko menjelaskan, "selama 2 tahun Kapal Marina Tertiera beroperasi di rute Pelabuhan Khayangan Lombok- Pelabuhan Tano Sumbawa, nyaris tidak ada kendala yang berarti."

Hanya saja, kata dia selama ada ketentuan pembatasan penumpang akibat Covid-19 pendapatan Kapal sangat berpengaruh. 

"Sebelum ada ketentuan pembatasan, penumbang Kapal memenuhi kapasitasnya 415 orang, tapi setelah diterapkan sistim pembatasan, penumpang hanya lebih kurang 200 orang," ucap Eko menutup perbincangan. (AWS)