Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Ratusan Hektar Hutan Tutupan Dibabat Sebabkan Kekeringan dan Krisis Air Bersih di Dompu


REFORMASI-ID | Dompu - Ratusan hektar hutan  kawasan Tutupan Negara yang dibabat habis oleh oknum masyarakat desa Karamabura, Serakapi dan Saneo, menjadi penyebab terjadinya kekeringan dan kesulitan air bersih bagi masyarakat se-Kabupaten Dompu, Minggu, (30/05/2021).

H. Abdul Hamid Tokoh masyarakat Desa Karamabura, menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di Karamabura pada Sabtu, (29/05) kemarin, "pembabatan hutan di wilayah Desa Karamabura, Serakapi dan Saneo itu terjadi sejak beberapa tahun lalu."

"Karena ada sikap pembiaran dari pemerintah terkait sebelumnya, maka pasca pembabatan tahun 2020, kegiatan pengrusakan hutan, sumber mata air bersih kebutuhan masyarakat sekabupaten Dompu itu semakin meluas," lanjutnya.
 
Lanjutnya, "bendungan Kalate, Paruga Rumasai, Monggolenggo dan Sori Karao yang semuanya ini merupakan sumber air kebutuhan masyarakat sekabupaten Dompu, baik untuk air bersih maupun kebutuhan pengairan pertanian".

"Karena itu pemerintah terkait hendaknya segera bertindak tegas dan mencarikan solusi terbaik untuk menghijaukan kembali hutan yang rusak itu," tambahnya.

H. Abdul Hamid-Tokoh masyarakat Desa Karamabura.

Menurutnya, hutan yang sudah dibabat di lahan yang ditanami jagung tahun kemarin, diwajibkan kepada mereka para pembabat untuk menanam pohon kemiri biar tidak boleh tumpang sari dengan menanam jagung.

Dia menegaskan, kalau dibiarkan tumpang sari, pasti pohon kemiri itu akan terbakar ketika dibabat untuk membersihkan lahan saat akan menanam jagung, dan tetap akan terjadi erosi. "Pemerintah hendaknya melarang tegas tidak ada lagi pembabatan baru."

"Kalau pengawasan dan solusi ini tidak dilakukan, jangan mimpi  masyarakat Dompu bisa menikmati air bersih, kekeringan akan terjadi longsor dan erosipun akan terancam," pungkasnya.( AWS)