Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Proyek Pembangunan Irigasi Katua Diduga Merusak Infrastruktur Jalan

REFORMASI-ID | Dompu - Proyek pembangunan irigasi Katua diduga bisa merusak infrastuktur dan pembangunan yang Ada. Senin, (31/05/2021).

Saluran irigasi Katua dengan volume sekitar 14 km kini tengah dikerjakan PT Bathara Jaya Sartika dengan nilai kontraknya Rp.15 miliar lebih, bukan hanya diperuntukan untuk renovasi irigasi Katua saja. Tapi juga untuk pembangunan di Mada Feli, Mangge Kalo dan Lamangu Saka.

Jangka waktu mengerjakan telah ditentukan selama kurang lebih 1 tahun. Setelah selesai mengerjakan irigasi Katua, kemudian akan dimulai menggarap pekerjaan di lokasi yang lain.

Saat dikonfirmasi via WA Jaharuddin anggota BPD (Badan Perwakilan Desa) Desa Karamabura menjelaskan, "Sistem kerja proyek rehabilitasi Irigasi Katua yang sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu itu, bisa merusak pembangunan dan fasilitas yang sudah ada".
Penegasan ini disampaikannya menjawab konfirmasi MRI terkait peletakan material pembangunan yang berjejer mengambil bagian badan jalan sehingga jalan menjadi sempit, disamping alat berat berupa kato yang senantiasa melewati badan jalan aspal tanpa memakai karet alas pengaman yang juga membuat jalan menjadi rusak.

Menurut pemuda ini peletakan  material pembangunan seperti itu, akan membahayakan para pengguna jalan karena  jalan sudah menjadi sempit, apa lagi pasir menumpuk di pinggir jalan dan kondisi  jalan seperti itu sering terjadi pengguna jalan terpeleset jatuh.

"Yang lebih parah, pada saat alat berat proyek itu melewati sepanjang jalan aspal di sekitar proyek, tidak pernah memakai alas karet pengaman," ucap Jaharuddin.

Lanjutnya, "Padahal menurut ketentuan, bila alat berat melewati jalan aspal harus memakai karet alas ban pengaman, ini semua tidak pernah dilakukan pihak pelaksana proyek itu, sehingga jalan lintas Desa Oo-Karamabura kini banyak yang terkelupas rusak".

"Kita harus tuntut pihak pelaksana proyek untuk memperbaiki jalan yang rusak itu" ungkap dia.

ketika dihubungi via WA, pelaksana merangkap bendahara proyek, Junior mengakui sudah memberitahukan pada pelaksana lapangan agar setiap alat berat melewati jalan aspal harus memasang karet pengaman ban.

Diksempatan yang berbeda, Juhari pengawas proyek yang berlokasi di jalan lintas Desa Oo - Karamabura ini mengaku, "Kendala dalam pelaksanaan pembangunan ini tetap ada, seperti kesulitan mendapatkan material dan juga terkadang ada komplen dari oknum  masyarakat. Namun itu semua bisa teratasi".

Sementara Bendahara dan pelaksana dari PT Bathara Jaya Sartika, ketika dihubungi melalui WA menjelaskan, Pekerjaan di Irigasi Katua akan dilihat yang urgensi saja. Saluran yang masih baik itu tidak perlu direnov. "Kami mengerjakan renov ini akan sesuaikan dengan penyediaan anggaran", pungkasnya. (AWS)