Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Komunikasi Antarbudaya: Memahami Suatu Perbedaan untuk Menciptakan Hubungan yang Harmonis di Lingkungan Mahasiswa

Khairunnisa Rahayu Sekolah Vokasi IPB University

REFORMASI-ID 🇮🇩 | Sebagai makhluk sosial, manusia memang seharusnya membutuhkan comunikasi dan interaksi sesama manusia. Manusia memang sudah dikodratkan untuk hidup secara. bermasyarakat dan berinteraksi dengan individu hinnya, hidup manusia aken terasa hampa dan tidak ada kehidupan apabila tidak adanya tindakan komunikasi,

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Menurut (Agus, 2016) Komunikasi adalah proses dirmana seseorang mengirimkan pesan menggunakan media tertentu kepada individu lainnya, dan setelah menerima pesan tersebut, memberikan respons kepada pengirim pesan. Secara dasar, dapat diartikan proses komunikasi adalah sebuah penyampaian pesan melalui komunikator kepada komunikan dalam bentuk verbal maupun nonverbal yang nantinya akan ada hubungan timbal balik.

Manusia dituntut harus bisa untuk berinteraksi dengan sesamanya, walaupun masing-masing memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Perbedaan disini meliputi bahasa, intonasi, budaya, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, komunikasi antarbudaya. sangat penting dilakukan karena untuk menghindari konflik terutama di negara Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen dan majemuk. Beraneka ragam suku bangsa, budaya, agama, dan adat istiadat (tradisi).

Dilansir data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010
Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau Suku bangsa, lebih tepatnya, Indonesia memiliki 1.340 Suku bangsa di Tanah Air. 

Komunikasi antarbudaya biasanya terjadi ketika adanya proses migrasi atau perpindahan tempat individu tersebut ke wilayah yang memiliki budaya berbeda. Dari situlah bisa dikatakan sebagai komunikasi antarbudaya.

Sebelumnya Dilansir dari website Fakultas FISIP UMSU mengartikan Komunikasi antar budaya adalah proses komunikasi yang terjadi ketika individu atau kelompok dengan latar belakang hidaya yang berbeda berinteraksi, bertukar informasi, dan berkomunikasi satu sama lain. Ini mencakup segala aspek komunikasi, termasuk bahasa verbal dan non-verbal. norma-norma sesial, nilai-nilai, keyakinan, dan praktik-praktik yang dipahami dan digunakan. oleh kelompok budaya yang berbeda.

Dalam kal ini, mereka harus bisa beradaptasi dengan kebudayaan baru maupun dari bahasa hingga sebiasaan. Dalam beradaptasi memang membutuhkan proses yang panjang tidak bisa semerta merta dilakukan begitu saja, kita harus melalui proses belajar dan. memaknai adat istiadat budaya yang berbeda.

Komunikasi antarbudaya bahkan bisa terjadi di lingkungan yang sangat dekat dengan kita, yaitu perkuliahan. Melalui perjalanan baru di perguruan tinggi memang banyak ekspektasi-ekspektasi yang tidak sesuai dengan realitanya. sebetulnya banyak tantangan yang harus dilewati oleh semua mahasiswa terutama mahasiswa perantauan. Tdak heran bila mahasiswa rantau yang berpindah tempat ke universitas atau perguruan tinggi pilihannya. mengalami culture shock (kekagetan budaya).

Suku di Indonesia tidak hanya satu melainkan beragam, Hal ini memicu banyak perbedaan yang signifikan mulai dari gaya bahasa, perilaku, adat istiadat dan lain sebagainya. Dalam hal ini, pasti ada banyak mahasiswa yang menggunakan bahasa asalnya untuk melakukan komunikasi sehari-hari. hal ini tentu sedikit sulit diubah karena kebiasan sudah melekat pada diri. Di tahap awal masuk perkuliahan pastinya mahasiswa mengalami masalah ketidaknyamanın terhadap lingkungan barunya ini disebabkan oleh culture shock, secara garis besar ini akan berpengaruh kepada fisik maupun emosional karena reaksi tentang kondisi perbedaan tersebut.

Mahasiswa perantauan yang tentunya paling menghadapi perbedaan sosial budaya tersebut, mahasiswa luar daerah yang memiliki peluang besar mengalami culture shock karena para mahasiswa tersebut sangat memiliki latar belakang budaya yang yang jelas berbeda dengan lingkungan baru. Namun, malah sebaliknya mahasiswa asli wilayah tersebut lah yang bisa mengalami culture shock karena munculnya berbagai budaya di wilayahnya. Sebagai mahasiswa tentunya menjadi tantangan sendiri karena kita harus melewati hambatan-hambatan dan bisa harus tetap menjalani kehidupan dengan tenang dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam proses komunikasi tersebut pastinya ada banyak sekali hambatan-hambatan yang harus dilalui mahasiswa terutama mahasiswa rantau yaitu proses komunikasi bisa terhambat karena perbedaan sikap antara individu satu dengan yang lainnya karena memiliki latar belakang budaya yang berbeda, misalnya mahasiswa 1 ini terkenal dengan logat yang keras, sedangkan yang mahasiswa 2 lemah lembut. Hal ini akan memicu pertengkaran karena mahasiswa 2 tidak mengerti bahwa cara bicara mahasiswa I keras jadi manasiswa 2 akan berpikir bahwa mahasiswa 1 sedang memarahinya. Hal ini kadang terjadi di beberapa tempat saja. Selain itu, dari perbedaan bahasa juga bisa menjadi faktor pemicu pertengkaran.

Dalam hal ini, perlunya adaptasi bagi setiap mahasiswa tidak hanya mahasiswa luar daerah saja melainkan penduduk asli wilayah tersebut karena jika mahasiswa tersebut gagal dalam beradaptasi maka semakin kesini akan semakin sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, la bahkan mudah tidak nyaman, sehingga dalam hal ini, mahasiswa tersebut. akan mengalami gegar budaya, seperti panik, tidak percaya diri, cemas, yang mana hal-hal tersebut akan merusak mental mahasiswa dan mengganggu proses pembelajaran mahasiswa tersebut.

Dalam menerima dan memahami budaya baru, diperlukannya proses adaptasi oleh mahasiswa agar bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan nyaman. Para mahasiswa luar daerah inilah yang nantinya menjadi awal mula terbentuknya keanekaragaman budaya dan memunculkan nuansa multikultural. Dengan kita beradaptasi dengan baik nantinya akan bisa menciptakan rasa saling menghargai antar perbedaan budaya, suku, agama, ras, bahasa,dan lain-lain Selain itu perbedaan juga nantinya akan menciptakan sebuah hubungan yang harmonis bagi setiap individu.


Penulis: Khairunnisa Rahayu
Universitas: Sekolah Vokasi IPB University
Jurusan: Komunikasi Digital dan Media