Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

KAPTEN Indonesia Berikan Pelatihan Uji Kompetensi Standar Internasional Pada TKI


REFORMASI-ID | Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Komunitas Penyedia Tenaga Kerja (KAPTEN) Indonesia, Abdul Rauf menyampaikan, dalam waktu dekat ini pihaknya telah mempersiapkan untuk menyalurkan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.

Hal ini di ungkapkan lantaran adanya kendala yang sedang dialami oleh teman-teman Pengurus KAPTEN Indonesia dan Rombongan Calon Tenaga Kerja di Kabupaten Kudus.

"Rombongan dari Kabupaten Kudus saat ini sementara menemui sedikit kendala di lapangan yakni verifikasi legalitas oleh pihak Polres Kudus," kata Rauf didampingi Thamrin Barubu dalam konferensi persnya di Jakarta, Rabu (14/6).

Ia menyebutkan, dalam program penyaluran tenaga kerja ke luar negeri, KAPTEN Indonesia berperan dan bertugas sebagai lembaga penyiapan calon pekerja sesuai kualifikasi yang ditentukan oleh Perusahaan penyalur.

"Setelah melalui tahapan Pelatihan oleh KAPTEN Indonesia dan Uji Kompetensi oleh Penguji berstandar internasional, saat ini telah ada beberapa rombongan Tenaga Kerja yang sudah siap disalurkan ke luar negeri yang tersebar di beberapa provinsi," terang Rauf.

"Salah satu rombongan belajar yang sudah dalam proses persiapan penyaluran ke negara Korea Selatan adalah dari wilayah Kabupaten Kudus yang totalnya berjumlah 72 orang," ujarnya.

Rauf membeberkan, rombongan tenaga kerja yg sudah disiapkan KAPTEN Indonesia dalam waktu dekat ini akan disalurkan ke empat negara, yakni Korea, Malaysia, Jepang dan Australia.

Adapun tenaga kerja yang telah disiapkan dalam waktu dekat ini untuk menjadi Quality Control standarisasi Calon Pekerja Mingara Indonesia ( CPMI ) sesuai aturan dan syarat negara tujuan.

"Kita juga akan menseleksi dan mengesesmen secara ketat Calon PMI maupun Magang," kata dia.

KAPTEN Indonesia juga menyiapkan Konsultan Hukum, Konsultan Hubungan Internasional, Konsultan segala Persoalan tenaga kerja yang sedang bekerja diluar negeri, dan Konsultan Perencanaan Usaha pasca kembali ke Tanah Air.

Selain itu, Rauf mengatakan, KAPTEN Indonesia tidak menempatkan Calon PMI, tapi menyiapkan SDM unggul kelas Dunia, yang tempatkan PT Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia ( P3MI ) yang menjadi mitra dan anggota KAPTEN Indonesia dan LPK SO ( Sending Organization ).

"Tujuan utama KAPTEN Indonesia untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Indonesia yang membuat kita semua Miris atas melajunya Tingkat Pengangguran Terbuka ( TPT)," ungkap Rauf.

"Tentunya hal ini menjadi Bom Waktu ketika lambat ditangani. Dan KAPTEN Indonesia sepakat memberantas Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) dan Mafia Human Trafiking tanpa pandang identitas dan personifikasi dilapangan, termasuk membantu WNI diluar Negeri yang sedang terjebak status ILEGAL lebih dari 6 juta orang sesuai data tahun 2019," tegasnya.

Lebih lanjut Rauf mengatakan, World Bank umumukan WNI diluar yang berstatus PMI dan lainya sebanyak 10 juta orang, Legal 3.740.000 Orang sisanya tidak Jelas

"Kondisi ini wajib disikapi dengan baik dan benar, sehingga WNI kita kembali memiliki dokumen lengkap, itu semua pasti hasil karya pelaku Human Traffiking dan hampir semua korban tidak tahu keadaan itu," beber dia.

"Saya berharap masalah ini bisa secepatnya diselesaikan oleh Polres Kudus agar para pengurus dan peserta bisa fokus kembali mengurus segala persiapan keberangkatan," pungkasnya.

Seperti diketahui, visi misi KAPTEN Indonesia dalam dunia pengiriman tenaga kerja ke luar negeri untuk memberantas TPPO atau Human Traficking sekaligus memberi perlindungan serta jaminan keamanan dan kenyamanan selama tenaga kerja bekerja diluar negeri, termasuk jaminan asuransi.

Dan juga untuk memperjuangkan gaji yang layak berstandar internasional untuk seluruh tenaga kerja di luar negeri.

[TB]