REFORMASI-ID 🇮🇩 | Kota Bekas - Fenomena remaja melakukan tawuran perang sarung seolah menjadi kegiatan menjelang Sahur pada bulan Ramadhan. Tawuran perang sarung dilakukan para remaja dengan menggunakan sarung dimana sarung dibuat menjadi senjata dengan mengisi sarung di ujungnya dengan batu atau gir besi yang diikat lalu diayunkan saat tawuran.
Akibatnya sudah banyak menimbulkan korban akibat sabetan sarung yang berisi batu atau besi diujungnya.
Polsek Pondokgede sudah melakukan antisipasi dengan kegiatan patroli rutin kewilayahan. Salah satunya diantisipasi aksi Tawuran perang sarung oleh Bhabinkamtibmas Kel. Jatibening baru Aiptu Heddy Panjaitan bergabung dengan Pokdarkamtibmas Jatibening saat patroli kewilayahan mendapatkan beberapa remaja yang mendapatkan remaja sedang melakukan tawuran perang sarung di Jl. Kemang sari 1 Rt.07/03 Kel. Jatibening baru, Kec. Pondok gede, Kamis (23/3) malam.
“Saat Patroli kewilayahan Bhabinkamtibmas Jatibening Aiptu Heddy Panjaitan menemukan anak anak remaja sedang perang sarung di Jl. Kemang sari 1 Rt.07/03 dan langsung diamankan bersama warga sebanyak 4 orang dan langsung dibawa ke Pos Pantau Pokdarkamtibmas, ” kata Kapolsek Pondokgede Kompol Dwi Haribowo dalam ketetangannya, Jumat (24/3/2023).
Bhabin dengan warga kemudian melakukan pengeledahan kepada anak anak tsb dan tidak ditemukan sajam tapi hanya membawa sarung yang sudah dibuat menjadi senjata tawuran.
“Selanjutnya Bhabinkamtibmas memberikan himbauan kepada orang tuanya agar lebih ketat lagi untuk melakukan pengawasan terhadap anak anaknya agar tidak terlibat yang tidak di inginkan orang tua,” tutup Kapolsek.