Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Peringati HPN 2023, Ibu-ibu PKK di Tanjung Priok Terima Bantuan dari AWARA


REFORMASI-ID | Jakarta - Ibu-ibu PKK RW 04 Tanjung Priok, Jakarta Utara yang juga merupakan Para pegiat budidaya maggot menerima bantuan sarana dan prasarana berupa telur maggot, boks plastik (penetasan maggot), dan boks biopond (pembesaran maggot) dari Aliansi Wartawan Jakarta (AWARA).

Bantuan yang diberikan secara langsung di Ruang Terbuka Hijau Taman Hatinya PKK RW 04 Tanjung Priok, Jakarta Utara guna mensukseskan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2023 kemarin.

Kegiatan yang dihadiri Sekretaris Kelurahan Tanjung Priok Sigit Riyanto, Ketua RW 04 Sumadi, dan para ibu PKK pegiat budidaya maggot yang diketuai oleh Yelita mengusung tema "Peduli Lingkungan Hidup, AWARA Dukung Pegiat Budidaya Magoot."

Ketua AWARA Kalaus Naibaho mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pers terhadap lingkungan. Salah satunya kepada para pegiat budidaya magoot.

"Dengan bantuan ini diharapkan jumlah sampah organik yang dapat diurai oleh maggot akan semakin banyak. Sehingga dapat mengurangi volume sampah organik di masyarakat, khususnya di RW 04 Kelurahan Tanjung Priok dan sekitarnya" tutur Kalaus di lokasi penyerahan bantuan Taman Hatinya PKK, RW 04 Kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Senin (13/1).

"Saya salut pada ibu-ibu kader yang menjadi pegiat budidaya maggot. Karena saat ini masih minim yang menjadi pegiat maggot, dengan alasan geli dan jijik," tambahnya.

Ia mengatakan, berbagai bantuan sering tidak berkelanjutan atau tidak sesuai harapan, karena tidak konsisten kegiatannya. Namun setelah mengetahui apa yang berlangsung di wilayah Kampung Bahari ini dimana ibu-ibu Kader PKK di wilayah RW 04 aktif berjuang menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan nilai tambah, maka AWARA memberikan dukungan dan bantuan.

"Semoga kegiatan para pegiat maggot di PKK RW 04 Kelurahan Tanjung Priok konsisten hingga berhasil dan meningkatkan produktivitasnya sampai mendapatkan manfaat buat lingkungan dan keluarga," katanya.

Secara rinci ia menyebutkan, memilih dukungan pada pegiat maggot karena banyak manfaat, selain mengurai sampah, juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendapatan yang dihasilkan dari budidaya maggot.

Menurutnya, budidaya maggot juga dapat menjadi solusi bagi Pemda DKI untuk mengatasi permasalahan sampah organik secara signifikan dan membantu penghematan APBD.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6000-7000 ton per hari dibuang ke Bantar Gebang Bekasi, Jawa Barat. Dan Pemprov DKI harus membayar itu.

"Kalau tidak salah Pemprov DKI harus bayar Rp100ribu per ton dari APBD. Padahal 50 persen dari jumlah sampah di DKI Jakarta adalah sampah organik," imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan, kepada seluruh anggota AWARA agar tetap menjaga marwah pers dengan tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan UU Nomor 40 tahun 1999 Tentang Pers sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi jurnalistik.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan (Sekel) Tanjung Priok Sigit Riyanto mengucapkan terima kasih kepada AWARA atas bantuan dan dukungan terhadap pegiat maggot karena manfaatnya banyak, mulai untuk  pupuk, makanan ternak, dan menjaga lingkungan agar sehat.

"Terima kasih atas bantuan dan dukungannya, semoga dapat bermanfaat bagi para pegiat budidaya maggot," ucapnya.

"Kami juga sedang membangun urban farming di beberapa lokasi dalam rangka memanfaatkan lahan yang belum dimanfaatkan untuk lebih bermanfaat," jelas Sigit.

Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Sumadi selaku Ketua RW 04 Kelurahan Tanjung Priok yang turut mengucapkan terima kasih kepada AWARA atas bantuan yang diberikan.

Sumadi mengatakan, kegiatan pembudidayaan maggot merupakan kegiatan yang baru dari sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh PKK RW 04, seperti pembuatan lahan urban farming, penataan taman, perawatan kesehatan keluarga melalui kegiatan layanan pos balita dan pos lansia serta survey kebersihan kesehatan lingkungan dengan kegiatan Jumantik.

"Kini ada tambahan kegiatan pembudidayaan maggot, yang manfaatnya sangat banyak, baik untuk lingkungan sosial dan lingkungan keluarga. Semoga bantuan yang diberikan bisa berhasil sehingga bisa menambah kesejahteraan ibu-ibu PKK melalui budidaya maggot. Kami juga mendoakan AWARA kedepannya bertambah sukses dan maju," ujarnya singkat.

Seperti diketahui, maggot merupakan larva Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illusence yang dapat mengkonversi material organik menjadi biomassanya. Lalat BSF berbeda dari jenis lalat biasa karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penyakit.

Maggot dapat mengkonversi sampah organik menjadi protein. Maggot/larva dewasa (usia 0-18 hari) memiliki kemampuan mengurai sampah organik sebesar 1-3 kali lipat dari bobot tubuhnya selama 24 jam.

Hasil utama dari pemeliharaan maggot adalah maggot kering yang dapat dijadikan pakan untuk hewan ternak/peliharaan, minyak maggot, pupuk cair serta pupuk tanah. Penelitian dan pengembangan biokonversi maggot mengalami banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.

Maggot sudah dikembangkan secara serius untuk mereduksi sampah makanan di Singapura. Selain itu maggot juga dikembangkan untuk menjadi alternatif minyak goreng di Belanda.

Kegiatan HPN 2023 tersebut didukung oleh para stakeholder diantaranya, PT Pelayaran Tresnamuda, PT Nusantara Pelabuhan Handal, KSU Tanjung Priok, INSA Jaya, DPD Klub Logindo DKI Jakarta, PT Dilian Marine Service, KSOP Marunda, KSOP Muara Angke, dan LBH Awalindo.

[Tim]