Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Daeng Jamal Gandeng Masyarakat Manfaatkan Lahan Sempit Jadi Urban Faming


REFORMASI-ID | Jakarta - Tokoh masyarakat Jakarta Utara yang biasa disebut Daeng Jamal mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit agar dijadikan tempat bercocok tanam sayur dan buah atau dikenal dengan istilah Urban Faming.

Kegiatan tersebut tentunya memberikankan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat perkotaan. Khususnya masyarakat DKI Jakarta.

Menurutnya keuntungan dari kegiatan urban farming tidak hanya sekedar bisa memanfaatkan lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif saja, tapi juga berkontribusi untuk penghijauan kota.

"Saya sudah ajak masyarakat melalui pengurus RW, bila ada temapat yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan bercocok tanam, saya akan bantu membuat fasilitas tanaman hidroponik untuk sayur mayur. Saya ingin menggencarkan bercocok tanam metode hidroponik,” kata Daeng Jamal kepada awak media saat dikonfirmasi di kediamannya, Kamis (16/1).

“Tujuan utama saya adalah untuk membantu masyarakat. Terlepas saya nanti dikenal atau tidak, minimal saya sudah berbuat dulu bagi masyarakat. Ini tantangan bagi saya, saya akan berjuang,” sambungnya.


Bertani dengan metode konvensional dan modern, Daeng Jamal bersama Poktan GBT menanami lahan tersebut dengan berbagai jenis tanaman produktif, mulai dari sayur-sayuran, berbagai macam pohon buah-buahan, dan lain-lain serta membuat fasilitas green house untuk tanaman hidroponik.

Ia menuturkan, kegiatan berkebun ini berdampak terhadap ekologi, ekonomi dan edukasi. Ekologi karena berkontribusi pada penghijauan kota. Ekonomi karena ada nilai ekonomi dari hasil kebun. Edukasi karena bisa mengajarkan ilmu bercocok tanam kepada masyarakat, dari mulai pembibitan, perawatan hingga panen.

“Saat ini saya membentuk satu kelompok tani namanya Garda Bintang Timur (Poktan GBT). Lahan yang kami garap adalah lahan seluas 2 hektar yang kami pinjam dari salah satu perusahaan perhotelan,” ungkapnya.

Upayanya tidak sia-sia, Daeng Jamal dan Poktan GBT pun telah bekerjasama dengan Kementerian Pertanian Cq Balai Pertanian dan Teknologi Pertanian (BPTP) untuk menggunakan lahan yang dikelolanya sebagai lokasi penelitian para mahasiswa-mahasiswi dari berbagai universitas yang belajar tentang pertanian dan perkebunan.

"Saya juga mengajak masyarakat bertani dan berkebun untuk ikut berperan serta menjadi penghasil pangan dan mengurangi ketergantungan pasokan pangan dari wilayah lain, sehingga dapat menciptakan swasembada pangan," tandasnya.

[AWARA/TB)