Header Ads Widget

Hosting Unlimited Indonesia

Update

8/recent/ticker-posts

Tetap Konsisten Berikan Pelatihan Kepada Petani, Alisther Hadir di Kabupaten Bogor





REFORMASI-ID| Bogor - Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alisther) tetap konsisten berikan pelatihan untuk petani agar petani sehat dan berkembang. Senin, 05 September 2022.

Kali ini Alisther berikan pelatihan di Kabupaten Bogor, tepatnya di Jalan Waterpark Citra Indah, Desa Sukamaju, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, dengan topik 'Peraturan Perizinan Pestisida Terbatas, Pemahaman Label dan Penyimpanan serta Pemusnahaan Limbah Pestisida'.

Turut hadir dalam acara, Ketua Pusat Alisther, Mulyadi Benteng, Plh. Direktur Pengolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (PB3), Yunik Kuncaraning,  Dinas Pertanian Bogor Korluh BPP Wilayah XI (Jonggol dan Sukamakmur), Jajang, Dinas Kesehatan Dokter PKM Kab. Bogor, dr. Rully Rusdiana, Ketua Alisther Jawabarat, Gana, jajaran pengurus Alisther Jawabarat, 100 Petani peserta pelatihan dan perwakilan warga sekitar.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjut kata sambutan Kementerian LHK RI, sambutan dinas pertanian Bogor, sambutan Ketua Pusat Alisther, pelatihan dan penyuluhan petani, praktek penyemprotan Herbisida Parakuat Klorida yang benar, kuis berhadiah, pembagian hadiah, pemberian sertifikat kepada petani dan doa penutup.

Dalam sambutannya, Yunik Kuncaraning mengatakan, saya sangat senang sekali dapat bertemu disini.



"Kalau saya lihat dari peserta undangan pelatihan yang hadir adalah pemegang pendaftaran Pestisida Terbatas dari Kementerian Pertanian," tuturnya.

Ia juga menjelaskan, Sesuai Peraturan Kementerian Pertanian No. 43 Tahun 2019, mengamanatkan bahwa, pemegang pendaftaran Pestisida Terbatas itu wajib mengikuti pelatihan.

"Mengapa Pestisida disebut terbatas, karena memang ada satu potensi bahaya dari kesehatan dan lingkungan hidup," ungkapnya.

Makanya, sambung Yunik, harus dilaksanakan pelatihan secara berkala untuk penggunaan Pestisida yang benar,  agar meminilasir dampak tersebut.

"Selain ada dampak yang akan timbul untuk kesehatan dan lingkungan hidup, ada kesepakatan Internasional yang memang kita harus bersama-sama melakukan pengawasan terhadap penggunaan bahan kimia atau Pestisida terbatas tersebut, yaitu melalui pertukaran informasi antar negara," terangnya.



Jadi, lanjut Yunik menjelaskan, memang bukan hanya tingkat nasional pengawasan penggunaan Pestisida, tapi teman-teman kita ditingkat Internasional juga melakukan pengawasan tersebut.

"Oleh karena itu kita harus terus melakukan pertukaran informasi, salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan pelatihan seperti yang diadakan Alisther ini kepada para petani yang menggunakan Pestisida terbatas," tandasnya.

Sementara itu Mulyadi Benteng saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Alhamdulillah selama kita mengadakan penyuluhan dan pelatihan kepada petani semua berjalan lancar tidak ada kendala yang berarti, karena kita selalu berkordinasi dengan dinas Pertanian dan kesehatan setempat.

"Materi yang kita berikan juga skala nasional dan langsung dari Kementerian Pertanian, Kesehatan serta dari Alisther sendiri," ujarnya.

"Alisther akan tetap konsisten menjalankan pelatihan sesuai Peraturan Kementerian Pertanian No. 43 Tahun 2019, dan untuk kesehatan petani kita," ungkapnya.

Alisther, lanjutnya, berkomitmen terhadap kesehatan petani, karena petani adalah ujung tombak dari ketahanan pangan.

"Disini kepedulian Alisther terhadap kesehatan petani bukan berarti kita akan mengobati petani yang terdampak Herbisida Terbatas, tapi kita lebih terfokus memberikan pelatihan dan penyuluhan penggunaan Herbisida Terbatas yang benar bahkan cara memberikan pertolongan pertama kalau petani terkena dampak tersebut, makanya disetiap pelatihan kita selalu menghadirkan perwakilan dari dinas kesehatan setempat, agar pada pelaksanaannya petani bisa meminilasir segala dampaknya," jelasnya.

"Kabupaten Bogor ini adalah Kabupaten/Kota yang ke 261 yang kita kunjungi untuk berikan pelatihan dan anggara yang kita gunakan disetiap pelatihan itu anggaran pribadi Alisther tidak menggunakan anggaran pemerintah," tambahnya.

"Rencananya minggu besok kita akan adakan pelatihan di Bali dan Jawa Timur," katanya.

"Alisther akan tetap konsisten melakukan pelatihan dan penyuluhan kepada petani tentang cara penggunaan Herbisida Terbatas yang benar agar petani kita sehat dan pintar," ungkapnya.

"Saya berpesan kepada petani, agar menggunakan Pestisida yang memiliki izin edar atau resmi dari pemerintah, selalu baca label aturan pakai dan selalu menggunakan APD," imbuhnya.

Dilokasi yang sama Pudin salah satu petani peserta pelatihan menuturkan, terimakasih kepada Alisther yang telah peduli kepada petani dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan.

"Terimakasih untuk Alisther yang telah berikan pelatihan kepada kita, kita (para petani-red) jadi tau dan mengerti cara penggunaan Pestisida yang benar," ungkapnya.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat sekali untuk petani, semoga Alisther semakin maju dan tetap terus peduli kepada petani," pungkasnya.

(Red)